Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Studi Wanita UGM: Seperti Ini Sosok Kartini Masa Kini

Kompas.com - 21/04/2021, 11:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati dengan Hari Kartini. Hal ini karena mengacu sebagai hari lahir R.A Kartini yakni 21 April 1879.

Selain itu, R.A Kartini juga telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Yakni sebagai pejuang pendidikan pada perempuan-perempuan di sekitarnya.

R.A Kartini juga dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita. Tetapi, bagaimana sosok Kartini dimasa kini?

Baca juga: Webinar UGM: Ini Penyebab Diabetes Mellitus Berikut Pencegahannya

Saat ini di era yang serba moderen, sosok Kartini adalah sosok perempuan yang multitasking. Selain itu, mereka yang punya hati, merangkul semua orang dan memberikan waktunya bukan hanya untuk keluarga tetapi juga lingkungan sekitar.

Kiprah perempuan moderen

Melansir laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (21/4/2021), Kepala Pusat Studi Wanita (PSW) UGM, Dr. Widya Nayati, M.A., memberikan penjelasan terkait Hari Kartini.

Menurutnya, kiprah perempuan moderen saat ini banyak berubah terutama kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi.

"Ini memudahkan semua orang. Penelitian di masa pandemi juga cepat kalau ingin mendapatkan data," ujarnya dikutip dari laman UGM.

"Ini luar biasa ibu-ibu yang mengurus rumah tapi tetap produktif menulis artikel," imbuh Widya.

Karena itulah Widya memberikan apresiasi terhadap perempuan yang energik dan produktif dengan mengoptimalkan kehadiran teknologi tersebut.

Baca juga: Ini Olahraga yang Cocok Saat Puasa Ramadhan ala Pakar UGM

Terkait memperingati 30 tahun PSW UGM dan Hari Kartini 2021, pihaknya menjelaskan beberapa kegiatan, seperti:

  • call for paper
  • poster design competition
  • infographic design competition

Untuk temanya ialah "Kekerasan Gender Berbasis Online di Era Pandemi".

PSW UGM berusaha untuk mengangkat apa yang sebenarnya kita perlukan kedepannya dan apa yang belum dikerjakan pusat studi yang lain.

"Banyak hal yang perlu diperjuangkan dan diperbaiki misalnya yang paling gampang adalah kekerasan. Kekerasan yang tidak boleh apa, kita mencoba menjelaskan dalam bentuk webinar tentang kekerasan berbasis online," urainya.

Tak hanya itu saja, PSW UGM juga melakukan pemahaman tentang kekerasan misalnya bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menjadikan sekolah bebas kekerasan gender.

Adapun salah satu sekolah yang digandeng misalnya SMK 7 Yogyakarta. Di sana selain mengajarkan apa itu kekerasan gender PSW UGM juga meminta para siswa untuk mendesain tentang anti kekerasan gender yang hasilnya dipamerkan.

Hal tersebut mempunyai banyak manfaat, yakni:

1. Siswa akan paham tentang kekerasan gender.

Baca juga: Ramadhan di Swiss, Mahasiswa S3 Ini Puasa Tapi Nggak Terasa Lapar

2. Selain itu, sekolah akan menjadi tambah baik dan juga bermanfaat untuk lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com