Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ensiklopedia Hiu": Mengenal Si Perkasa yang Kian Terancam

Kompas.com - 12/08/2020, 13:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dari catatan fosil yang ada, hiu sudah hidup di laut Devonian sejak 400 juta tahun yang lalu, jauh lebih lama dari pada dinosaurus dan makhluk hidup lain di bumi.

Semua suku hiu mempunyai marga yang dikenal dari fosil zaman kapur atau bahkan dari zaman jura. Sementara itu, hiu zaman sekarang menunjukkan perbedaan sangat besar, baik dalam bentuk maupun kebiasaannya.

Ada lebih dari 1.000 spesies hiu dan pari, dan setiap tahun masih terus ditemukan spesies baru.

Ikan hiu hidup di perairan laut, payau, dan air tawar dengan ukuran panjang tubuhnya ada yang kurang 30 cm dan ada yang mencapai lebih dari 13,5 m seperti hiu paus (Rhincodon typus) yang terdapat di perairan beriklim sedang dan perairan tropis.

Ikan hiu yang sangat berbahaya dari semuanya adalah ikan hiu putih raksasa (Charcharodon carcharias). Serangan yang terjadi kebanyakan di laut terbuka, tapi sering juga di perairan pantai.

Selain itu, ada tak kalah berbahaya, yaitu hiu banteng yang bisa masuk dan bertahan hidup di sungai.

Baca juga: Ensiklopedia Dinosaurus, yang Punah namun Tak Pernah Terlupakan

Makanan hiu adalah berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, dan plankton serta berbagai jenis sampah dan bangkai. Di dalam mempertahankan keturunannya, ikan ini dapat berbiak dengan bertelur, mengeram telur di dalam tubuh kemudian melahirkan anak, dan melahirkan anak.

Hiu terancam punah

Hiu adalah predator puncak di lautan dan sangat penting bagi ekosistem. Sayangnya, sekalipun duduk di puncak rantai makanan, hiu mengalami ancaman parah akibat penangkapan yang berlebihan.

Banyak spesies hiu, termasuk keluarga pari dan hiu gergaji ada dalam bahaya.

Sup sirip hiu yang mahal mengakibatkan perdagangan sirip hiu terus meningkat. Ini menjadi ancaman serius.

Dari hasil penelitian terbaru, sekitar 100 juta hiu dibunuh setiap tahun untuk diambil siripnya. Hiu whitetip, hiu makarel (porbeagle), dan tiga spesies hiu martil adalah beberapa spesies hiu yang populasinya menurun pesat akibat perdagangan sirip itu.

Tidak hanya sirip, jutaan hiu dari ketiga spesies ini juga terus diburu untuk diambil dagingnya.

Selain itu, penangkapan ikan berlebihan yang mungkin tidak langsung mengincar hiu bisa dikategorikan sebagai ancaman luar biasa.

Ratusan, bahkan ribuan kait dan jala ditebar di sepanjang samudra terbuka yang utamanya untuk menangkap tuna dan billfish ternyata ikut menjerat hiu.

Jaring insang juga menjadi sebuah bencana ekologis karena menangkap hampir semua yang ada di jalurnya, termasuk paus, lumba-lumba, dan penyu. Praktik ini ternyata juga mulai mengancam spesies hiu paus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com