Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jepang Rayu India agar Mau Bantu Australia Menyerang Indonesia

Kompas.com - 24/11/2022, 12:36 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten yang beredar di media sosial Facebook mengeklaim bahwa Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang Indonesia.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut adalah hoaks.

Narasi yang dibacakan dalam konten tersebut mencatut berita Sindonews, 20 Maret 2022.

Dalam berita aslinya, Jepang mendesak India untuk mengecam tindakan militer Rusia di Ukraina. Namun, narasi asli berita diubah untuk membangun isu menyesatkan.

Konten yang beredar

Konten yang mengeklaim Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang Indonesia dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Rabu (23/11/2022).

Berikut narasi yang dibagikan:

ATAS PERINTAH AS, JEPANG RAYU NEGARA INI AGAR BANTU AUSTRALIA SERANG INDONESIA !!

Narasi itu disertai sebuah video berdurasi 10 menit yang hingga Kamis (24/11/2022) telah mendapatkan 14.000 tayangan.

Berikut petikan narasi yang dibacakan dalam video:

Perdana Menteri India Narendra Modi menjamu mitranya dari Jepang Fumio Kisihida di New Delhi pada hari Sabtu, di mana kedua pemimpin membahas urusan bilateral dan keamanan internasional.

India terus menolak tekanan untuk secara terbuka mengutuk Indonesia atas tindakan militernya ke Australia.

Hoaks, Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang IndonesiaScreenshot Hoaks, Jepang merayu India agar membantu Australia menyerang Indonesia

Penelusuran Kompas.com

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa narasi yang disampaikan narator video tersebut mencatut berita Sindonews, 20 Maret 2022.

Berita tersebut berjudul "Jepang Desak India Kecam Rusia".

Dalam video yang beredar di Facebook, isi berita asli Sindonews telah diubah sedemikian rupa untuk membangun narasi menyesatkan.

Berikut petikan berita asli dari Sindonews:

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com