Infeksinya tidak hanya di rahim saja, bahkan bisa sampai ke saluran tuba, sehingga dapat terjadi radang panggul atau bisa sampai sepsis (komplikasi), serta dapat menyebabkan hamil di luar rahim atau kemandulan.
Baca juga: Kasus Perempuan Aborsi 7 Kali, Ini Efek Bahaya yang Bisa Terjadi
Risiko bahaya atau efek dari tindakan aborsi lainnya adalah melemahnya serviks.
Melemahnya serviks dapat meningkatkan risiko melahirkan sebelum waktunya atau keguguran, kerusakan rahim termasuk kerusakan leher rahim atau terjadi robekan pada rahim.
Efek bahaya berikutnya dari tindakan aborsi adalah meningkatkan risiko penyakit kanker.
“Pada wanita yang pernah aborsi risiko jadi kanker 2-3 kali lebih tinggi,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Sita Danis, wanita yang 2 kali atau lebih melakukan aborsi memiliki peningkatan menjadi kanker hingga 4,92.
Selain beberapa hal di atas, ada banyak gangguan kehamilan yang terjadi sebagai efek dampak dari tindakan aborsi.
Di antaranya seperti hamil anggur, kelahiran prematur, keguguran, dan risiko tidak dapat hamil lagi.
Untuk kasus di atas, kata Sita Danis, bisa jadi perempuan tersebut akan sulit untuk hamil karena rahim berpeluang terinfeksi dan lengket.
Selain itu, risiko tidak bisa hamil lagi terjadi karena rahim yang semakin tipis, sehingga hasil konsepsi sulit menempel.
“Dapat juga terjadi kerusakan pada rahim termasuk robekan,” jelasnya.
(Sumber: Kompas.com Penulis Ellyvon Pranita | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.