Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibalik Film KKN di Desa Penari: Terlaris Sepanjang Masa, Bayaran Figuran hingga Warga Jual Rumah Lokasi Syuting

Kompas.com - 21/05/2022, 13:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Tembus dengan 7 juta penonton hanya dalam 19 hari penayangan, Film KKN di Desa Penari dinobatkan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Hal itu disampaikan produser MD Pictures, Manoj Punjabi, di akun Instagram pribadinya, Kamis (19/5/2022).

"7 JUTA PENONTON!!!. 7 Juta Penonton Film “KKN Di Desa Penari” telah memaknai Hari kebangkitan Nasional," tulis Manoj dikutip Kompas.com dari Insatgram @manojpunjabimd.

Rekor baru film Indonesia terlaris

KKN di Desa Penari melampaui pencapaian Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 sebagai film Indonesia terlaris dengan jumlah penonton sebanyak 6.858.616 orang.

Manoj Punjabi bersyukur film garapan rumah produksinya sukses memecahkan rekor baru sebagai film Indonesia terlaris.

Pencapaian itu semakin bermakna mengingat saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 dan karenanya bioskop sempat mati suri selama dua tahun terakhir.

"Hai semuanya, saya sangat bersyukur karena film KKN di Desa Penari telah mendapatkan sambutan yang luar biasa," ucap Manoj Punjabi dalam video yang ia unggah di akun Instagramnya.

"Sudah 7 juta penponton sudah bertemu Badarawuhi," ucap Aulia Sarah, pemeran Badarawuhi di film tersebut.

Baca juga: 4 Wisata Banyuwangi dengan Nuansa KKN di Desa Penari 

Bayaran figuran film KKN di Desa Penari

Warga di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Gunungkidul, DI Yogyakarta, banyak yang menjadi pemeran figuran dalam film KKN di Desa Penari.

"Seru ikut syurting film itu, seperti pas di Wanagama (hutan penelitian UGM), itu kaya ndak ada capek," kata Ketua RT 2 RW 1 Pedukuhan Ngluweng Chasanah saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (19/5/2022).

Dikatakannya banyak yang ikut tergabung dalam film yang dilihat sudah 7 juta orang ini. "Banyak sekali yang terlibat warga di sini, tetapi ganti-ganti," kata Chasanah.

Chasanah mengaku tiga kali ikut pengambilan gambar, mulai dari orang mencari kayu hingga menjadi setan. "Bayarannya per hari atau selesai syuting langsung dibayar," kata dia.

Disinggung mengenai berapa bayaran, dia mengaku tidak ingat secara pasti karena sudah hampir 3 tahun lalu, tepatnya November 2019. Saat ditanya Rp 75.000 per hari, jawabannya sama.

"Ya kadang memilih macul dibandingkan shooting (ikut pengambilan gambar), tetapi kalau ingat di Wanagama itu seneng," kata Chasanah.

Rumah lokasi Syuting dijual seharga Rp 40 juta

Baca juga: Klarifikasi Sutradara KKN di Desa Penari soal Figuran Dibayar Rp 75.000 dan Dilarang Hapus Makeup 24 Jam

Rumah yang menjadi lokasi syuting film terlaris Indonesia sepanjang masa, "KKN di Desa Penari," di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, dijual dengan harga Rp 40 juta.

Adapun rumah tersebut milik warga bernama Ngadiyo. Anak menantu Ngadiyo, Ngatemi mengatakan, rumah itu dijual karena sudah tidak ditempati oleh Ngadiyo dan istri.

"Dua limasan itu yang dijual, satu bangunan dapur tidak dijual karena untuk menaruh barang yang tidak terpakai," ucap Ngatemi, saat ditemui Kompas.com di rumahnya Kalurahan Banaran, Playen, Jumat (20/5/2022).

"Tidak terpakai kan malah rusak to, jadi dijual saja. Ditawarkan Rp 40 juta untuk dua limasan," tambah dia.

Ngatemi juga mengklarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut Ngadiyo dan istri pindah dari rumah tersebut karena merasa takut usai syuting film dilakukan di rumah itu.

Dia menjelaskan, Ngadiyo dan istri sudah tua dan sakit-sakitan. Sehingga harus ada yang mengurus. Untuk itu Ngadiyo pindah ke rumah anak-anaknya.

Baca juga: Ditanya Bayaran Jadi Figuran Film KKN di Desa Penari, Warga: Jangan Sebut Nominal, Mas

"Setelah dipakai syuting itu pindah ke sini (rumah anak). Bukan karena ketakutan, tidak lho. Sakit itu sebelum syuting sudah sakit," kata Ngatemi.

Ngatemi yang merupakan istri dari Sutrisno, anak kedua dari Ngadiyo, menceritakan bahwa kedua mertuanya ini sekarang tinggal bersama dirinya sejak dua tahun terakhir.

"Jadi sebelum syuting sudah sakit tetapi beraktivitas seperti biasa. Apalagi rumahnya itu kan jauh dari tetangga dan sudah tua. Kalau ada apa-apa kan kasihan. Jadi diajak ke sini. Bukan karena takut tinggal di rumah itu," kata Ngatemi menambahkan.

(Sumber: Kompas.com Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono Editor: Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com