Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
charles dm
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama charles dm adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Penantian 12 Tahun, Korea Selatan Juarai Piala Uber 2022 usai Runtuhkan Dominasi China

Kompas.com - 15/05/2022, 07:19 WIB
Kompasianer charles dm,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Akhir Penantian 12 Tahun Korea Selatan, Juara Piala Uber 2022 Usai Runtuhkan Dominasi China"

KOMPAS.com - Tim Korea Selatan akhirnya bisa merebut Piala Uber 2022 pada pertandingan melawan China di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (14/5/2022) petang hingga malam WIB.

Pertandingan ini merupakan pertarungan antara juara bertahan sekaligus tim paling sukses di kejuaraan beregu putri menghadapi negara yang memburu trofi kedua setelah terakhir kali menjadi juara 12 tahun silam.

Korea Selatan sudah delapan kali ke final namun baru sekali menjadi juara. Gelar pertama Negeri Ginseng itu direbut pada 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan mengalahkan China 3-1.

Artinya, tujuh kali mereka harus puas sebagai runner-up. Tahukah Anda siapa yang membuat Korea mengalami antiklimaks dalam lebih dari setengah lusin kesempatan? China.

Satu-satunya kemenangan Korea Selatan atas China terjadi lebih dari satu dekade silam dan kekalahan terakhir Korea terjadi pada Piala Uber edisi 2016 di Kunshan, China dengan skor serupa, 1-3.

Apakah dalam posisi superior China bisa dengan mudah kembali ke tangga juara? Apakah Korea kemudian hanya puas berdiri di podium kedua di final kesembilan atau puas sebagai runner-up untuk ke delapan kalinya?

Baca juga: Hasil Final Piala Uber 2022: Kalahkan China 3-2, Korea Selatan Juara!

Sepertinya tidak! Korea menolak tunduk. Malah mereka berbalik meruntuhkan dominasi Negara Tirai Bambu itu dengan kemenangan 3-2.

Lolosnya China ke partai pamungkas tidak terlalu mengejutkan. Dengan kedalaman skuat yang baik mereka bisa melewati setiap rintangan .

Ada ganda putri nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, mantan penguasa tunggal putri yang kini berada di posisi tiga BWF, Chen Yufei, berikut He Bing Jiao yang berada di ranking 9 BWF, dan kombinasi senior-junior dalam diri Huang Dong Ping/Li Wen Mei.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com