Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Miliki Antibodi Covid-19, Kapan Lepas Masker?

Kompas.com - 24/04/2022, 12:45 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

“Sebagaimana hasil survei kaitan Covid-19 di beberapa negara lain, yang pada gilirannya ada varian baru tidak bisa menjamin 100 persen tidak akan ada lonjakan,” jelasnya.

Jangan euforia, tetap terapkan prokes

Baca juga: 99,2 Persen Masyarakat Sudah Memiliki Antibodi Covid-19, Bolehkah Lepas Masker?

Mengenai hasil sero survei, Dicky mengatakan untuk tidak terlalu larut dalam euforia hingga melonggarkan protokol kesehatan (prokes), termasuk melepas masker.

Pasalnya, imunitas terhadap Covid-19 tidak bersifat permanen.

Bahkan, lebih dari satu tahun pun belum ada data ilmiah yang membuktikan imunitas permanen terhadap virus corona.

“Kita tidak bisa euforia. Harus tetap berhati-hati, tetap waspada merespons data (sero survei) ini,” kata Dicky mewanti-wanti.

Meski data terakhir menunjukkan risiko lonjakan semakin kecil, akan tetapi bukan berarti nol. Sebab menurutnya, risiko menginfeksi dan terinfeksi masih tetap ada.

Ditambah, masih ada kurang dari 1 persen masyarakat yang belum memiliki antibodi Covid-19. Dicky menebak, kelompok tersebut adalah anak di bawah 5 tahun dan lansia.

“Oleh karena itu, harus tetap ada sikap kehati-hatian dalam mencegah peningkatan kasus. Bicara konteks Indonesia, 1 persen Indonesia itu sudah jutaan. (1 persen) ini artinya sudah mengerucut pada kelompok yang paling rawan,” terang dia.

Dicky melanjutkan, 99,2 persen antibodi yang tercipta adalah akibat vaksinasi dan infeksi. Untuk itu, program vaksinasi harus tetap digencarkan agar mayoritas antibodi yang terbentuk disebabkan vaksin Covid-19, dan bukan infeksi.

“Saya lebih meletakkan dasar imunitas ini pada upaya yang berbasis vaksinasi bukan terinfeksi. Oleh karena itu, akselerasi booster dan dosis dua tentu harus dijaga ya, jangan sampai terjadi euforia akibat adanya rilis data yang seperti ini,” kata Dicky.

(Sumber: Kompas.com Penulis Diva Lufiana Putri | Editor Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com