Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Salmonella, Telur Cokelat Kinder Ditarik di 7 Negara, Apa Itu?

Kompas.com - 09/04/2022, 19:15 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini perusahaan makanan Italia Ferrero menarik telur cokelat kinder dari sejumlah negara di Eropa, Selasa (5/4/2022).

Dikutip dari Kompas.com, (6/4/2022), penarikan produk itu didasari atas adanya kemungkinan cokelat Kinder berkaitan dengan puluhan kasus Salmonella dalam waktu kurang dari dua minggu sebelum Paskah.

Ini menyangkut produk dari pabrik Ferrero di Kota Arlon, Belgia, yang dijual di Belgia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, dan Swedia. Tercatat, kasus Salmonella di Inggris pada Selasa telah meningkat menjadi 63, sementara di Perancis melaporkan 21 kasus.

Rata-rata, usia dari warga yang terkena Salmonella adalah empat tahun.

Badan kesehatan Uni Eropa (UE) mengatakan pada Rabu (6/4/2022) bahwa pihaknya sedang menyelidiki lusinan kasus salmonella yang dilaporkan dan diduga terkait dengan makan telur cokelat Kinder di setidaknya sembilan negara.

Ferrero menggambarkan penarikan itu sebagai tindakan pencegahan. Sampai Rabu (6/4/2022), produsen penganan itu mengatakan bahwa tidak ada produk Kinder yang dirilis ke pasar yang terbukti positif salmonella.

Baca juga: Telur Cokelat Kinder Diduga Sebabkan Wabah Salmonella di 9 Negara, Uni Eropa Buka Penyelidikan

"Wabah ini ditandai dengan tingginya proporsi anak-anak yang dirawat di rumah sakit, beberapa dengan gejala klinis yang parah seperti diare berdarah," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dilansir dari Reuters.

Badan tersebut tidak menyebutkan Ferrero atau perusahaan lain dalam sebuah pernyataan, tetapi memperingatkan bahwa kasus yang dilaporkan sebagian besar di antara anak-anak di bawah 10 tahun.

Agensi tersebut kemudian mengatakan bahwa telur cokelat Kinder diduga terkait, tetapi tidak mengklarifikasi apakah masalahnya hanya terkait dengan produk tersebut.

Apa itu Salmonella?

Salmonella adalah jenis bakteri yang paling sering dilaporkan sebagai penyebab penyakit terkait makanan di Amerika Serikat, dikutip dari WebMD.

Penyakit akibat bakteri ini secara resmi disebut salmonellosis. Gejalanya adalah sakit perut, diare, demam, dan nyeri serta kram di perut.

Kebanyakan orang yang terinfeksi akan merasa lebih baik dengan sendirinya dalam waktu 4-7 hari. Infeksi ini sangat umum terjadi. Sebab, ketika orang menyebut keracunan makanan, mereka biasanya berbicara tentang Salmonella.

Dalam kasus yang parah, penderita harus pergi ke rumah sakit. Kendati demikian, sangat jarang ditemukan kasus Salmonella yang bisa mengancam jiwa.

Infeksi ini lebih sering terjadi pada musim panas daripada musim dingin.

Ini karena Salmonella tumbuh dengan cepat pada suhu yang lebih tinggi, ketika makanan tidak didinginkan.

Penyebab

Manusia dan hewan dapat membawa salmonella di usus dan kotorannya. Bakteri sering menyebar melalui makanan yang terkontaminasi.

Sumber makanan umum infeksi Salmonella meliputi:

Baca juga: Apa Itu Salmonella? Penyebab Telur Cokelat Kinder Ditarik di 7 Negara

  • Daging mentah dan setengah matang, termasuk ayam, kalkun, bebek, sapi, dan babi.
  • Buah atau sayuran mentah
  • Susu yang tidak dipasteurisasi dan produk susu lainnya, termasuk keju dan yogurt
  • Telur mentah atau setengah matang
  • Makanan olahan, seperti nugget dan selai kacang

Seseorang juga dapat terkena Salmonella secara langsung ketika tidak mencuci tangan dengan baik atau terkena bakteri dari hewan peliharaan.

Faktor risiko

Anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun, lebih mungkin terkena salmonella daripada orang dewasa.

Orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga lebih mungkin terinfeksi. Faktor risiko lainnya termasuk perjalanan internasional, mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan penyakit radang usus.

(Sumber: Kompas.com Penulis Bernadette Aderi Puspaningrum, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor Bernadette Aderi Puspaningrum, Rendika Ferri Kurniawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com