Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Masuk Jajaran Kota Paling Berpolusi di Dunia, Peringkat ke 12 dari 6.475 Kota

Kompas.com - 09/04/2022, 17:10 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com- Baru-baru ini, sebuah laporan menyebutkan bahwa DKI Jakarta, Ibukota Indonesia masuk peringkat ke-12 sebagai ibukota paling berpolusi di dunia.

Secara keseluruhan, Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 menemukan bahwa hanya tiga persen kota di seluruh dunia dan tidak ada satu negara pun yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 tahunan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jakarta kota paling berpolusi ke 12 dari 6.475 kota di dunia

Laporan ini menganalisis pengukuran polusi udara PM2,5 dari stasiun pemantauan udara di 6.475 kota di 117 negara, kawasan, dan wilayah.

Sebagai informasi, laporan Kualitas Udara Dunia 2021 IQAir adalah laporan kualitas udara global utama pertama yang berbasis dari Pedoman Kualitas Udara WHO untuk PM2,5 tahunan yang diperbarui.

Pedoman baru dari WHO dirilis pada September 2021 dan memotong nilai pedoman PM2,5 tahunan yang ada, dari 10 mikrogram/m3 ke 5 mikrogram/m3.

Untuk diketahui, polusi partikel halus, yang dikenal sebagai PM2,5, umumnya diterima sebagai yang polutan paling berbahaya.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Booster di Jakarta Meningkat Setelah Jadi Syarat Mudik Lebaran

Pantauan secara luas, polutan udara ini telah ditemukan menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap efek kesehatan manusia seperti asma, stroke, penyakit jantung, dan paru-paru. PM2,5 juga menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.

Dalam laporan yang diterima Kompas.com, Selasa (22/3/2022) tersebut menyebutkan bahwa pada tingkatan ibukota negara-negara di dunia, Jakarta berada di peringkat ke-12 dengan rata-rata konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 39,2 mikrogram/m3.

Angka ini turun tipis dari rata-rata tahun sebelumnya, 39,6 mikrogram/m3.

Peringkat ini cukup jauh dengan ibukota negara tetangga yakni Kualu Lumpur, Malaysia yang berada di peringkat 49 dengan rata-rata konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 18,6 mikrogram/m3.

Sementara, Kota Singapore, Singapore berada di peringkat 66 dengan rata-rata konsentrasi PM2,5 tertinggi yaitu 13,8 mikrogram/m3.

Sementara, berikut daftar ibukota negara lainnya yang masuk dalam peringkat 20 besar paling berpolusi di dunia beserta rata-rata konsentrasi PM2,5 tertinggi di kota tersebut adalah sebagai berikut:

  1. New Delhi, India (85.0)
  2. Dhaka, Bangladesh (78.1)
  3. N’Djamena, Chad (77.6)
  4. Duschanbe, Tajikistan (59.5)
  5. Muscat, Oman (53.9)
  6. Kathmandu, Nepal (50.9)
  7. Manama, Bahrain (49.8)
  8. Baghdad, Iraq (49.7)
  9. Bishkek, Kyrgyztan (48.3)
  10. Tashkent, Uzbekistan (42.8)
  11. Islamaba, Pakistan (41.1)
  12. Jakarta, Indonesia (39,2)
  13. Doha, Qatar (38,2)
  14. Kabul, Afghanistan (37,5)
  15. Hanoi, Vietnam (36,2)
  16. Beijing, China (34,4)
  17. Yerevan, Armenia (33,9)
  18. Abu Dhabi, United Arab Emirates (33,8)
  19. Ulaanbaatar, Mongolia (33,8)
  20. Riyadh, Saudi Arabia (32,5)

Baca juga: Jakarta jadi Ibukota Rangking Ke-12 Paling Berpolusi di Dunia

Berdasarkan laporan tersebut, hanya ada empat ibu kota negara di dunia yang masih di bawah 5 mikrogram/m3 yakni sebagai berikut:

  • Noume, New Caledonia (3.8)
  • Charlotte Amalie, U.S Virgin Islands (4.5)
  • San Juan, Puerto Rico (4.8)
  • Canberra, Australia (4.8)

Dalam laporan itu juga dilaporkan bahwa negara Indonesia Indonesia sendiri menempati peringkat ke-17 negara-negara dunia dengan konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 mikrogram/m3.

Posisi ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara nomor satu yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan IQAir, bulan-bulan dengan kadar konsentrasi PM2,5 tertinggi adalah pada Juni dan Juli, masing-masing 54,5 mikrogram/m3 dan 57,2 mikrogram/m3.

Sedangkan bulan-bulan dengan kadar konsentrasi PM2,5 terendah ialah pada Februari dan November, 24,3 mikrogram/m3 dan 23,8 mikrogram/m3.

(Sumber: Kompas.com Penulis Ellyvon Pranita | Editor Bestari Kumala Dewi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com