Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Pandemi di Masa Depan Lebih Mematikan dari Covid-19

Kompas.com - 11/12/2021, 06:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Menurut seorang ilmuwan, pandemi yang mungkin terjadi pada masa depan dapat lebih mematikan dibandingkan Covid-19.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (7/12/2021), pernyataan tersebut dilontarkan oleh ilmuwan yang menemukan vaksin Oxford-AstraZeneca, Dame Sarah Gilbert.

Gilbert mengatakan, pengalaman yang didapat selama pandemi Covid-19 tidak boleh disia-siakan. Oleh sebab itu, dana yang diperlukan pun harus lebih banyak agar lebih siap saat berhadapan dengan pandemi selanjutnya di masa depan.

"Ini bukan terakhir kalinya sebuah virus mengancam hidup dan mata pencarian kita. Sebetulnya, (pandemi) yang terjadi berikutnya bisa lebih buruk. Kemungkinannya bisa lebih menular, lebih mematikan, bahkan dua kemungkinan itu bisa terjadi bersamaan," ujar Gilbert.

"Kita tidak bisa mengabaikan situasi yang telah kita lalui. Kerugian ekonomi yang sangat besar telah menunjukkan bahwa kita tidak mengalokasikan cukup dana untuk kesiapsiagaan menghadapi pandemi," imbuhnya.

Baca juga: Eropa Jadi Pusat Pandemi Covid-19 Akibat Rasa Aman Palsu Vaksinasi

"Berbagai kemajuan yang telah kita capai, pengetahuan yang sudah kita dapatkan, tidak boleh hilang begitu saja," tegasnya.

Waspada virus Corona varian Omicron

Gilbert mengatakan, munculnya virus Corona varian Omicron mungkin dapat menyebabkan vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini menjadi kurang efektif.

Oleh sebab itu, Gilbert mengimbau kepada seluruh pihak untuk mewaspadai virus Corona varian Omicron hingga lebih banyak informasi yang bisa diketahui dari varian baru tersebut.

Penularan virus Corona varian Omicron lebih cepat dibandingkan varian lainnya karena mutasi yang terjadi pada protein spike varian Omicron.

"Ada perubahan yang kemungkinan membuat antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin atau oleh infeksi varian sebelumnya, kurang efektif mencegah infeksi Omicron," kata Gilbert.

Baca juga: Luhut Sebut Lebih dari 126 hari Covid-19 Indonesia Terkendali, Apakah Sudah Bebas Pandemi?

"Kita harus berhati-hati sampai kita memahami varian ini dan melakukan upaya-upaya untuk memperlambat penyebarannya," ucapnya.

Gilbert menekankan, kemungkinan turunnya efektivitas vaksin Covid-19 dalam mencegah infeksi varian Omicron tidak berarti menurunkan perlindungan untuk mencegah gejala parah dan kematian.

Justru, Gilbert menyerukan agar kemajuan pesat dalam distribusi vaksin dan obat-obatan selama pandemi Covid-19 sebagai standar baru di bidang medis.

(Editor: Aditya Jaya Iswara)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com