Kabar Baik, Indonesia Masuk Negara Risiko Rendah Covid-19

KOMPAS.com - Kabar baik bagi masyarakat Indonesia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan risiko rendah penularan Covid-19. Indonesia masuk level 1 risiko penularan penyakit corona ini.

Kabar tersebut disampaikan CDC melalui rilis rekomendasi tujuan perjalanan berdasarkan tingkat risiko Covid-19.

Pihak CDC membagi lima level risiko, yakni Level 4 hingga level 1, dan Level Tidak Diketahui.

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Covid-19, mengatakan, rekomendasi CDC itu merupakan kabar baik pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Baca juga: CDC Sebut RI Berisiko Rendah Covid-19, Kemenkes: Kabar Baik bagi Kita

Menurutnya, rekomendasi dari CDC itu menunjukkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah bagus.

"Rekomendasi CDC merupakan kabar baik bagi kita semua. Penanganan pandemi Covid-19 terus menunjukkan progres yang semakin membaik," kata Nadia sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Rabu (8/12/2021).

Kendati demikian, kata Nadia, pelaku perjalanan yang ingin mengunjungi Indonesia tetap harus divaksinasi terlebih dahulu.

Nadia menyebutkan, ada 42 negara dengan risiko rendah penularan Covid-19 selain Indonesia.

Negara-negara dimaksud antara lain; Bangladesh, Benin, Bhutan, Kepulauan Virgin Inggris, Chad, Cina, Komoro, Pantai Gading, Republik Demokrasi Kongo, Djibouti, Kepulauan Falkland, Gambia, Ghana, dan Guinea.

Selanjutnya Hong Kong, India, Jepang, Kenya, Kosovo, Kuwait, Kirgistan, Liberia, Montserrat, Maroko, Nigeria, Oman, Pakistan, Paraguay, Rwanda, Saba, Saint Barthelemy, Saint Pierre dan Miquelon, Senegal, Sierra Leone, Sint Eustatius, Sudan, Taiwan, Timor-Leste (Timor Timur), Togo, Uganda, Uni Emirat Arab, dan Zambia.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Vaksin Covid-19 Beda Merek Terbukti Tingkatkan Imunitas

Lebih lanjut, Nadia mengimbau masyarakat tetap disipilin dalam menerapkan protokol kesehatan meski Indonesia masuk kategori negara berisiko rendah Covid-19. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Krisiandi)