Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Jadi Pusat Baru Pandemi Covid-19, Banyak Negara Alami Lonjakan Kasus Tinggi

Kompas.com - 14/11/2021, 15:50 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Kasus penularan Covid-19 di Eropa kembali melonjak tinggi. Direktur Badan Organisasi Dunia (WHO) untuk kawasan Eropa, Hans Kluge, bahkan menyebut benua biru kini menjadi pusat penyebaran kasus Covid-19.

Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit.

“Jumlah kasus kembali hampir mencapai rekor sebelumnya dan kecepatan penularan kasus sangat mengkhawatirkan," kata Hans, seperti dikutip dari berita Kompas.com, (10/11/2021).

"Selama empat pekan terakhir, Eropa mengalami kenaikan lebih dari 55 persen kasus baru Covid-19,” sambungnya.

Baca juga: WHO Sebut Eropa Pusat Pandemi Baru, Apa Alasannya?

Hans juga mengatakan, saat ini setidaknya jumlah kasus di Uni Eropa sudah mencapai 78 juta yang mana lebih banyak daripada gabungan kasus Covid-19 di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa hampir merata di seluruh wilayah, yakni di semua negara yang tergabung dalam Uni Eropa, kemudian ada Inggris, Rusia, Turki, Israel, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Jumlah warga yang harus mendapat perawatan di rumah sakit juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir.

Bila kecenderungan ini terus berlanjut, Hans memperingatkan jumlah kematian di Eropa dan Asia Tengah bisa bertambah hingga 500 ribu orang di bulan Februari 2022.

Sejumlah negara akan lakukan lockdown

Akibat gelombang baru Covid-19 yang terjadi di belahan Eropa, sejumlah negara bahkan mencatatkan rekor infeksi harian virus corona. Beberapa di antaranya yakni Jerman, Belanda, dan Austria.

Sementara di Rusia, kini menjadi negara dengan total kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia, untuk pertama kalinya sejak pandemi ini terjadi pada awal 2020 lalu.

Kian meningkatnya angka kasus harian Covid-19 membuat sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown. Belanda misalnya, pada Jumat (12/11/2021), pemerintah setempat telah mengumumkan kembali me-lockdown negeri kincir angin selama tiga minggu terhitung sejak Sabtu (13/11/2021).

Dalam laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 7 November 2021, Eropa merupakan satu-satunya wilayah dengan peningkatan kematian akibat virus, naik 10 persen.

Para pengguna komuter mengenakan masker wajah melindungi diri dari virus corona saat mereka tiba di stasiun transportasi umum Brandenburger Tor di Berlin, Jerman, Jumat (12/11/2021). Jerman memerangi gelombang keempat virus corona dengan jumlah infeksi yang tinggi dalam beberapa hari terakhir .AP PHOTO/MARKUS SCHREIBER Para pengguna komuter mengenakan masker wajah melindungi diri dari virus corona saat mereka tiba di stasiun transportasi umum Brandenburger Tor di Berlin, Jerman, Jumat (12/11/2021). Jerman memerangi gelombang keempat virus corona dengan jumlah infeksi yang tinggi dalam beberapa hari terakhir .

Baca juga: Eropa Alami Gelombang Baru Covid-19, Beberapa Negara Kembali Lockdown

Secara keseluruhan, kasus virus corona baru menurun di sebagian besar dunia, tetapi naik 7 persen di Eropa dan 3 persen di Afrika.

Sedangkan di Austria, keputusan pembatasan hanya tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah federal. Pembatasan kegiatan akan dilakukan kepada warga yang belum divaksin.

Kanselir Alexander Schallenberg menyebut kebijakan itu dilakukan untuk melindungi masyarakat lainnya yang sudah divaksin. Kata dia, dua pertiga dari populasi Austria tidak boleh menderita hanya karena sepertiga lainnya menolak untuk divaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com