Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Dunia Naik Lagi, Epidemiolog Ingatkan Pandemi Belum Usai

Kompas.com - 14/11/2021, 08:43 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia memang tengah melandai, namun meningkatnya kasus di banyak negara lainnya perlu dijadikan momentum kewaspadaan kita.

Apalagi, per Kamis (11/11/2021) hingga pukul 12.00 WIB, pemerintah Indonesia melaporkan penambahan 435 kasus baru Covid-19.

Data menunjukkan pasien sembuh bertambah 470 orang dan pasien meninggal bertambah 16 pasien.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tren kasus Covid-19 di dunia masih mengalami peningkatan.

Oleh karenanya, Jokowi mengajak masyarakat belajar dari penyebab kenaikan kasus Covid-19 secara global itu. Ia merujuk pada 3 penyebab tren kenaikan kasus.

Baca juga: Pemda Diminta Antisipasi Kenaikan Kasus Kematian akibat Covid-19

"Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan. Kedua, prokes (protokol kesehatan) yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah," tuturnya.

Untuk mengantisipasi tren kenaikan kasus Covid-19, Jokowi menekankan agar kepala daerah dan semua elemen masyarakat berhati-hati terhadap ketiga hal tersebut.

Pandemi belum usai

Merespons realita penambahan kasus Covid-19 di Indonesia tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam mengingatkan agar masyarakat tidak lengah.

"Ya masyarakat tetap waspada, apalagi di negara lain kasus varian Covid-19 Delta Plus meningkat, pintu-pintu masuk harus dijaga," ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Sudah Sampai Malaysia, Ini 5 Fakta Covid-19 Varian Delta Plus AY.42

Masyarakat, imbuhnya, harus tetap memakai masker yang menutup mulut hingga hidung sesuai dengan ketentuan.

"Jika bertemu tetap pakai masker yang tertutup sesuai ketentuan. Harus tetap waspada," imbuh dia.

Dunia sedang dihantam gelombang ketiga

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman juga mengakui bahwa kasus Covid-19 di Indonesia tengah melandai.

Namun, Dicky mengingatkan, nyatanya pandemi Covid-19 masih belum berakhir sehingga masyarakat tak boleh abai.

"Saat ini jauh lebih melandai daripada periode Juli-Agustus lalu, tapi nyatanya pandemi belum berakhir," katanya kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Pandemi Belum Usai, Epidemiolog: China Lockdown, Belum Lagi Eropa...

Bahkan, menurut Dicky, beberapa negara di dunia saat ini sedang dihantam gelombang ketiga Covid-19. Mulai dari Asia hingga Eropa.

"China sekarang sedang lockdown karena banyaknya kasus delta, belum lagi Eropa. Ini adalah satu hal yang tadinya tidak kita sangka ketika cakupan vaksinasi sudah banyak, bahkan kalau bicara China, sudah 1 miliaran orang sudah divaksin ," kata Dicky.

Menurutnya, selama semua negara di dunia belum mencapai level proteksi imunitas yang hampir sama, artinya kita semua akan sangat rawan.

"Dan kerawanan ini akan semakin besar kalau kita abai, pemerintah abai 3T-nya, masyarakat abai 5M-nya," tandas Dicky.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dandy Bayu Bramasta | Editor: Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com