Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambaran Mengerikan Varian Omicron, Bisa Tembus Orang yang Sudah Divaksinasi

Kompas.com - 01/12/2021, 09:59 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Pakar penyakt Afrika Selatan menyebut bahwa varian baru virus corona, Omicron, disebut mengalahkan dominasi Delta sehingga daya menularnya lebih cepat.

Sebelumnya, varian Delta memiliki kemampuan lebih menular dibanding virus asilnya, SARS-CoV-2. Akibatnya, varian Delta ini menjadi biang utama lonjakan kasus yang mengerikan di India, sebagai negara sumber malapetaka itu.

Nah, sekarang posisi Delta tergantikan oleh varian Omicron yang lebih menular sehingga mengkhawatirkan dunia.

Bahkan banyak negara di dunia terpaksa membatasi perjalanan dari Afrika Selatan yang menjadi sumber awal munculnya varian Omicron. Sebab, varian ini memiliki daya tular yang sangat cepat. Bahkan, bisa menembus dan menginfeksi pada populasi yang sudah divaksinasi.

Baca juga: Varian Omicron Bisa Kalahkan Dominasi Varian Delta, Ini Kata Pakar Penyakit Afrika Selatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, hal itu akan memberi risiko tinggi terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19.

Pakar penyakit menular dari Afrika Selatan berpendapat bahwa varian Omicron bisa menjadi kandidat yang paling mungkin menggantikan atau mengalahkan varian Delta yang sangat menular.

"Kami pikir apa yang akan mengalahkan Delta? Itu selalu menjadi pertanyaan, setidaknya dalam hal penularan, mungkin varian khusus ini adalah variannya," kata Adrian Puren, direktur eksekutif South Africa's National Institute for Communicable Diseases (NICD) kepada Reuters.

Apabila varian B.1.1.529 atau yang kini populer dikenal sebagai varian Omicron terbukti lebih menular dibandingkan varian Delta, maka varian Covid-19 tersebut dapat menyebabkan lonjakan Covid-19 yang tajam.

Para ahli pun mengkhawatirkan bahwa bisa saja penularan varian Omicron ini memberikan tekanan terhadap perawatan rumah sakit.

Puren mengatakan bahwa para ilmuwan harus mencari tahu lebih dalam tentang karakteristik Covid varian Omicron tersebut, setidaknya dalam waktu empat minggu.

Ia menekankan bahwa para ilmuwan harus dapat mengetahui sejauh mana varian Omicron dapat menghindari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19 maupun dari infeksi sebelumnya.

Sebuah laporan anekdot dari dokter Afrika Selatan yang telah merawat pasien dengan Covid varian Omicron mengatakan bahwa tampaknya gejala varian Omicron cenderung ringan.

Termasuk dengan gejala seperti batuk kering, demam dan keringan malam.

Akan tetapi para ahli telah memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan terlalu dini terkait gejala varian Omicron, maupun karakteristik terkait kemampuan infeksinya.

Kesimpulan dini

Lebih lanjut Puren mengatakan bahwa saat ini, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah varian B.1.1.529 Omicron dapat menggantikan dominasi varian Delta di Afrika Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com