Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar BUMN yang Tanggung Utang Segunung, Mana Paling Banyak?

Kompas.com - 20/11/2021, 18:55 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan 'pelat merah' memiliki utang yang menumpuk.

Selama lima tahun terakhir (2016-2020), BUMN terus menumpuk utang.

Ditambah lagi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perusahaan milik negara tersebut menanggung lebih banyak utang.

Pada 2020, total kewajiban perusahaan pelat merah mencapai Rp 6.710 triliun atau meningkat 9,6 persen dibandingkan pada 2019.

 

 

Berikut daftar BUMN yang menanggung utang menggunung:

Baca juga: Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia September 2021 Tembus 423 Miliar Dollar AS

1. PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diketahui memiliki utang sebesar Rp 649,2 triliun berdasarkan laporan keuangan hingga akhir 2020.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/5/2021), jumlah tersebut terdiri dari utang jangka panjang sebesar Rp 499,58 triliun dan utang jangka pendek Rp 149,65 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan PLN, utang jangka panjang PLN didominasi oleh obligasi dan sukuk sebesar Rp 192,8 triliun, utang bank sebesar Rp 154,48 triliun, utang imbalan kerja Rp 54,6 triliun, liabilitas pajak tangguhan Rp 31,7 triliun, dan penerusan pinjaman Rp 35,61 triliun.

Kemudian, ada pendapatan ditangguhkan Rp 5,6 triliun, utang sewa Rp 14 triliun, utang kepada pemerintah dan lembaga keuangan non bank Rp 3,6 triliun.

Berikutnya, yakni utang listrik swasta Rp 6 triliun, utang KIK-EBA Rp 655 miliar, utang pihak berelasi Rp 9,4 miliar, dan utang lain-lain Rp 182 miliar.

2. PT Perkebunan Nusantara (PTPN)

Dihimpun dari Kontan, Kamis (23/92021), PTPN memiliki total utang mencapai Rp 43 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, adanya potensi perilaku koruptif dibalik utang jumbo yang dimiliki oleh PTPN.

Baca juga: Booming Infrastruktur di Indonesia Bikin Utang BUMN Meningkat

Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Erick mengungkapkan, utang yang menggunung di BUMN kebanyakan adalah utang lama.

Erick mencontohkan, utang di PTPN yang mencapai Rp 43 triliun sebagai penyakit lama, yang perlu diselesaikan dalam beberapa tahap.

Dia pun mencium ada korupsi terselubung di balik utang jumbo tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com