Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pil Molnupiravir, Obat Covid-19 yang Sudah Disetujui Penggunaannya di Inggris

Kompas.com - 06/11/2021, 08:20 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Pil molnupiravir resmi diizinkan penggunaannya sebagai obat Covid-19 oleh Inggris. Dengan demikian, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui pil antivirus Covid-19.

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (5/11/2021), menurut regulator Inggris, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA), pil Covid molnupiravir ini dapat digunakan untuk mengobati gejala ringan hingga sedang pada pasien Covid-19.

"Hari ini (4/11/2021) adalah hari bersejarah bagi negara kita, karena Inggris sekarang menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui antivirus yang dapat dibawa pulang untuk Covid-19," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid, dikutip dari AFP.

Baca juga: Apa Itu Pil Molnupiravir, Obat Covid-19 Buatan Merck yang Bisa Diminum dan Disetujui Inggris

Selain Inggris, Australia dikabarkan juga termasuk negara yang mempertimbangkan penggunaan pil molnupiravir bagi pasien Covid-19. Hanya, Lembaga otoritas penggunaan dan peredaran obat dan terapi di Australia belum menyetujui obat tersebut.

Kendati begitu, Pemerintah Australia bulan lalu mengumumkan bahwa mereka telah memesan 300.000 dosis molnupiravir.

Pil Molnupiravir adalah obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Merck. Pil molnupiravir diyakini dapat mengurangi kemampuan virus bereplikasi, sehingga memperlambat penyakit.

Baca juga: Pil Covid Merck Molnupiravir Disetujui Digunakan di Inggris, Apa Manfaatnya?

Penelitian manfaat pil molnupiravir

Temuan tentang manfaat obat antivirus molnupiravir dalam mencegah sakit parah pada pasien yang baru didiagnosis Covid-19 telah terungkap sejak awal Oktober lalu.

Dikutip dari Stat News (3/10/2021), pemberian obat molnupiravir selama lima hari, di awal infeksi Covid-19, dapat mengurangi waktu perawatan di rumah sakit dan risiko kematian akibat Covid-19, dibandingkan dengan menggunakan obat plasebo.

Dalam pengujian terhadap pil Covid molnupiravir buatan Merck, Sharp & Dohme (MSD) ini, tim membagi peserta menjadi dua kelompok, yakni kelompok plasebo dan kelompok yang diberi obat molnupiravir.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelompok plasebo, ada 53 pasien atau 14,1 persen pasien berakhir dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.

Sedangkan, pada kelompok pasien Covid-19 yang diberikan obat molnupiravir dan dirawat di rumah sakit atau meninggal jumlahnya lebih sedikit, yakni ada 28 atau sekitar 7,3 persen.

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun ini, sejauh ini para ilmuwan masih terus berupaya mencari obat yang tepat untuk perawatan bagi penyakit ini, di samping penemuan vaksin Covid-19 yang terus berjalan.

Baca juga: 6 Serba-serbi Pil Merck Molnupiravir, Obat Covid-19 Pertama yang Bisa Diminum

Inggris menjadi salah satu negara yang paling terdampak pandemi Covid-19. Per 20 Oktober lalu, mereka mengumumkan telah memesan 480.000 dosis pil antivirus molnupiravir dari Merck.

Kini, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mulai menggunakan pil Covid Merck molnupiravir secara luas untuk direkomendasikan pada pasien Covid-19. Hal itu dilakukan untuk meringankan gejala infeksi yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2.

(Sumber:Kompas.com/Aditia Jaya Iswara, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor: Aditia Jaya Iswara, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com