Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jack-o’-Lantern, Labu Menyeramkan yang Jadi Ikon Halloween

Kompas.com - 30/10/2021, 08:47 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu hal yang paling identik dengan perayaan Halloween adalah hiasan labu kuning yang diukir seperti bentuk wajah yang menyeramkan.

Bukan sembarang labu, ternyata aksesoris yang identik dengan Halloween ini juga mempunyai nama, yakni Jack-o-lantern.

Lalu sejak kapan labu Jack-o-lantern ikut disertakan dalam perayaan Halloween?

Bila ditarik ke belakang, cikal bakal penggunaan Jack-o-lantern dalam perayaan Halloween sudah berlangsung cukup lama.

Melansir berita Kompas.com (21/10/2021), Cerridwen Fallingstar, penulis buku Broth from the Cauldron: A Wisdom Journey through Everyday Magic menyebut, dalam semua tradisi pagan kuno di seluruh dunia, orang mati dan leluhur mereka sangat dihormati.

Baca juga: Asal-usul Jack-o-lantern, Labu Unik Khas Halloween

Perayaan Halloween berakar dari festival Samhain yang dijalani oleh bangsa Celtic kuno di wilayah Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.

Mereka memiliki kebiasaan untuk menggali kuburan orang-orang yang sudah mati dan mengambil tengkoraknya. Setelah itu, mereka meletakkannya di rak di dalam sebuah barrow, atau gundukan pemakaman.

“Pada Samhain, hari kematian yang sekarang kita sebut Halloween, orang-orang akan memasuki gundukan itu dan menyalakan lilin di dalam satu atau lebih tengkorak yang ada di sana. Bahkan, para selebran akan berbicara dengan leluhur mereka menggunakan tengkorak itu,” ujar Fallingstar.

Ritual ini mirip dengan tradisi menyalakan lilin pada labu Jack-o-lantern yang kita kenal di perayaan Halloween modern.

Fallingstar mengatakan, tidak hanya dengan tengkorak asli, mereka juga mengukir rupa tengkorak dari lobak besar, lalu menyalakan lilin di dalamnya. Ini dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat yang dipercaya datang ketika hari Samhain tiba.

Ilustrasi HalloweenShutterstock Ilustrasi Halloween

Asal-usul nama “Jack” dalam Jack-o-lantern

Versi lain juga ada yang menyebutkan bahwa nama Jack-o-lantern diambil dari mitos di Irlandia yang bernama Stingy Jack. Mitos ini menceritakan seorang pria licik dan pelit yang bernama Jack.

Baca juga: Sejarah Trick or Treat Saat Halloween, Sudah Tahu?

Alkisah, pada suatu malam, Jack bertemu dengan iblis dan keduanya minum-minum bersama. Karena dirinya merupakan orang yang pelit, Jack berusaha meyakinkan iblis tersebut untuk berubah menjadi koin yang bisa digunakan untuk membayar minuman mereka.

Akal bulus Jack akhirnya berhasil. Segera setelah iblis berubah menjadi koin, Jack memasukkannya ke dalam sakunya yang terdapat salib perak. Akibatnya, si Iblis tidak dapat berubah kembali ke bentuk aslinya.

Jack kemudian berjanji melepaskannya asal iblis tersebut berjanji tidak akan mengambil jiwanya. Namun tak lama setelah pertemuannya dengan sang iblis, Jack meninggal.

Menurut legenda, Jack tidak diterima di surga sehingga ia dikirim ke neraka untuk bertemu si iblis. Namun, iblis ternyata menepati janjinya. Ia juga tidak membiarkan Jack masuk neraka.

Akhirnya, roh Jack bergentanyangan di dunia selama-lamanya pada tengah malam yang gelap, dengan hanya batu bara untuk menerangi jalannya.

Sejak saat itu, Jack pun menyalakan batu bara, memasukkannya ke dalam lobak yang dilubangi, dan melayang ke seluruh penjuru dunia untuk menakut-nakuti anak-anak.

Penduduk kota yang melihatnya mulai menyebut sosok ini sebagai "Jack of the lantern" yang kemudian berubah menjadi "Jack o' lantern."

Baca juga: 8 Ide Kostum Halloween Khas Drakor Favorit, Mau Tiru?

Jack-o-lantern dari masa ke masa

Pada mulanya, ukiran Jack-o-lantern memang menggunakan lobak putih. Namun di kemudian hari, lobak putih berganti menjadi labu. Hal itu karena labu merupakan merupakan buah khas Amerika.

Jadi ketika imigran Eropa menetap di Amerika, mereka mengganti penggunaan lobak putih dengan labu untuk membuat ukiran Jack-o-lantern.

(Sumber:Kompas.com/Anya Dellanita | Editor: Lusia Kus Anna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com