KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19 ini, beberapa produk kosmetik yang ditemukan mengandung bahan berbahaya adalah yang kerap digunakan untuk proteksi dari infeksi Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menemukan ada sekitar 18 item produk kosmetik kecantikan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.
"Hand gel dan hand moisturizer yang digunakan oleh masyarakat secara umum dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Dra Reri Indriani, Apt MSi dalam konferensi pers, Rabu (13/10/2021).
Seperti diketahui, hand moisturizer dan hand gel saat ini banyak digunakan masyarakat untuk membersihkan atau mensterilisasikan area permukaan tangan setelah menyentuh benda-benda asing yang berisiko terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Keduanya juga digunakan untuk menjaga kelembapan kulit di saat kita dianjurkan rutin mencuci tangan pakai sabun.
Sehingga, biasanya produk yang paling banyak mengandung zat berbahaya itu adalah hand gel ataupun moisturizer.
Baca juga: Lima Mahasiswa Unair Buat Hand Sanitizer dari Bahan Lendir Bekicot
Temuan ini merupakan hasil sampling dan pengujian Badan POM pada masa pandemi antara Juli 2020 hingga September 2021, yang dilakukan oleh 73 UPT Badan POM di seluruh Indonesia.
Meski bahan-bahan berbahaya untuk penggunaan kosmetik telah resmi dilarang oleh Badan POM, serta pengujian sampling produk kosmetik maupun obat-obatan sudah dilakukan setiap tahunnya, masih saja ditemukan berbagai produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya di dalamnya.
BPOM juga menemukan bahan-bahan berbahaya yang digunakan dalam produk kosmetik lainnya.
"Untuk produk kosmetik, temuan bahan berbahaya yang dilarang didominasi oleh Hidrokuinon dan pewarna dilarang, yaitu Merah K3 dan Merah K10," ungkapnya.
Penggunaan bahan-bahan berbahaya tersebut tentu berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Baca juga: Seberapa Berbahaya Bahaya Bahan Kimia dalam Sampo dan Kosmetik
Hidrokuinon (hydroquinone) adalah bahan pemutih. Bahan ini mampu mengatasi berbagai masalah kulit akibat hiperpigementasi, yaitu munculnya bercak-bercak kulit dengan warna yang lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya.
Bahan hidrokuinon yang digunakan secara berlebihan pada kulit yang sensitif atau kandungannya di atas konsentrasi 2 persen, juga dapat memicu permasalahan kulit lainnya.
Di antaranya seperti berikut:
Baca juga: Ini Daftar Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Berbahaya Temuan BPOM
Sementara itu, penggunaan pewarna Merah K3 dan K10 sangat berisiko menyebabkan kanker, karena bersifat karsinogenik.