Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara TNI AL Bentrok dengan Brimob di Sorong yang Berakhir Damai

Kompas.com - 15/04/2024, 11:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bentrokan antara TNI AL dengan Brimob terjadi di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024) pagi.

Pihak yang terlibat bentrok adalah Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong dan Brimob Papua Barat Daya Batalyon B Sorong.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak prajurit TNI AL diduga dikeroyok dan berlari.

Dua prajurit TNI AL dilaporkan mengalami luka akibat bentrokan tersebut.

Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan mengatakan, bentrokan antara TNI AL dan Brimob juga merusak dua pos pengamanan ketupat, pos KP3 Laut, dan satu pos lantas drive thru.

"Korban yang mengalami luka serius anggota KSPKT. Dia mengalami luka pada bagian kepala dan sudah mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Malem dan satu anggota Polsek KP3 Laut sudah mendapat perawatan dari Rumah Sakit Pertamina," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Ramai soal Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Tanpa Izin di Kereta, Ini Kata KAI

Duduk perkara TNI AL bentrok dengan Brimob di Sorong

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjelaskan, bentrokan antara TNI AL dengan Brimob terjadi di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan kantor Pelindo IV Sorong, Papua Barat Daya pukul 09.30 WIT.

Bentrokan tersebut diawali oleh prajurit TNI AL yang menegur anggota Brimob di tempat kejadian perkara (TKP).

Meski begitu, Gumilar tidak membeberkan secara detail perkataan apa yang diucapkan prajurit TNI AL kepada anggota Brimob sehingga memicu bentrokan.

Teguran yang dilontarkan prajurit TNI AL kemudian memicu salah paham sehingga terjadi bentrokan dengan Brimob.

Nugraha mengungkapkan, lima orang mengalami luka akibat bentrokan antara TNI AL dan Brimob, namun ia tidak menjelaskan korban yang terluka berasal dari satuan apa.

"Saat ini kami melaksanakan patroli bersama sebagai tindakan preventif agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut," tutur Nugraha dikutip dari Antara, Minggu.

Baca juga: Beredar Video Kodim Deiyai Diduga Diserang OPM Saat Jenazah Danramil Aradide Tiba, TNI Angkat Bicara

Berakhir damai

Setelah bentrokan terjadi, pimpinan TNI AL dan Brimob melakukan mediasi dan sepakat berdamai.

Diberitakan oleh Kompas.com, Minggu, kedua belah pihak membenarkan bahwa bentrokan dipicu oleh kesalahpahaman di tingkat individu.

Baik pimpinan TNI AL dan Brimob di Sorong akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, jika ada oknum yang terbukti melakukan pelanggaran maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Eddison Isir membantah bahwa bentrokan antara TNI AL dengan Brimob ada kaitannya dengan antar satuan.

"(Bentrokan akibat) ada kesalahpahaman di sana. Jadi ini bukan antar satuan, ini individu," imbuhnya di Mapolres Sorong Kota.

Jhonny juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Hersan, usai bentrokan antara TNI AL dengan Brimob pecah pada Minggu pagi.

"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga dan mewujudkan soliditas dan sinergitas dengan kawan-kawan TNI yang berada di wilayah hukum Polda Papua Barat," ujarnya.

Baca juga: Penjelasan TNI soal Pengendara Mengaku Adik Jenderal Tabrak Mobil Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com