Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Wanita Tusuk Pemilik Toko di Tangerang, Pelaku Tak Terima Ditegur Korban

Kompas.com - 03/04/2024, 13:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pemilik toko berinisial RA (52) meninggal dunia usai menjadi korban penusukan di Ruko Boutique, Jalan Borobudur, Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten pada Senin (1/4/2024).

Pelaku yang bernisial DN sempat kabur usai melakukan aksinya. Namun, pihak kepolisian saat ini telah mengamankannya.

Video detik-detik pelaku yang kabur menggunakan mobil warna putih usai menusuk RA pun beredar di berbagai platform media sosial.

Berikut 5 fakta tentang penusukan pemilik toko di Tangerang yang videonya sempat viral di media sosial.

Baca juga: Kesaksian Ketua RT soal Penusukan Pasutri di Tebet, Istri Korban Merangkak Minta Tolong...

1. Korban awalnya minta pelaku lepas sepatu

Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa mengatakan, kejadian tersebut berawal ketika ND melihat-lihat baju yang dijual korban.

Saat itu, korban yang tengah mengepel lantai meminta pelaku melepaskan sepatunya sebelum masuk toko.

"Tetapi pelaku tak ingin melepaskan sepatu, lalu tidak jadi membeli di toko korban dan meninggalkan toko korban," ujar Stanlly, diberitakan Kompas.com, Selasa (2/4/2024).

Saat ND meninggalkan toko tersebut, dia mendengar RA melontarkan kata makian berupa "tai". Akibatnya, mereka terlibat cekcok.

Baca juga: Ramai soal Video Satpol PP Duel dengan Pedagang Kopi Keliling di Bundaran HI, Diawali Aksi Penusukan

2. Pelaku bawa katana di mobil

Stanlly menjelaskan, pelaku kemudian mengambil katana dari dalam mobilnya. Pelaku lantas menusukkan katana tersebut ke bawah dada kiri RA.

"Korban bersimbah darah dan lari ke depan toko, tersungkur tidak bergerak," lanjut Stanlly.

Menurutnya, senjata tajam itu terbuat dari besi stainless sepanjang 50 sentimeter bertuliskan "Baton Sword" dengan sarung terbuat dari besi warna hitam.

"Untuk sementara katana ini dibawa oleh pelaku. Nanti kami dalami lagi apakah punya dia atau punya siapa, kami dalami lagi," ujar Stanlly, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Meski demikian, pihak kepolisian masih akan mengusut pemilik asli katana tersebut serta alasan ND menyimpan senjata dalam mobilnya.

3. Pelaku mengaku sakit hati

Lebih lanjut, Stanlly mengungkapkan, pelaku mengaku sakit hati sehingga tega menghabisi nyawa korban.

"Pada saat pelaku meninggalkan toko korban, pelaku mendengar kata 'tai' yang dikeluarkan korban. Pelaku tersinggung dan menanyakan apa maksud dan ucapan korban," ungkap dia, diberitakan Kompas.com (2/4/2024).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com