Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Kompas.com - 29/03/2024, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial X, dulunya Twitter, seorang calo tiket mudik Lebaran 2024 mengatasnamakan salah satu pejabat PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Cuitan yang diunggah oleh @calomagang, Kamis (28/3/2024) menyebutkan bahwa salah satu pejabat KAI menjajakan tiket mudik gratis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk rute Terminal Jatijajar, Depok menuju Wonogiri, Jawa Tengah pada 6 April 2024.

Oknum pemilik akun Nabil Hanif itu mengaku bekerja di PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta dan berencana menjual tiket mudik gratis lantaran batal mudik.

"Ketua PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta," tulis unggahan tersebut.

Unggahan itu menimbulkan dugaan adanya oknum calo dari karyawan PT KAI.

"Tiap kantor ada aja orang yg kenal ordal kai selalu bisa pesenin tiket dan pasti dapet. Di tempat gw satpam punya ordal kai yang sudah biasa menawarkan calo tiket kereta yang harganya masih batas kewajaran dan belum pernah gagal dapet slot kereta," komentar
@fanononaf.

Lantas, benarkah ada karyawan PT KAI yang menjadi calo tiket mudik?

Baca juga: Cara Reschedule Tiket Kereta Api pada Masa Libur Lebaran 2024

Penjelasan KAI

Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko memastikan bahwa akun atas nama Nabil Hanif bukan karyawan PT KAI.

"Kami telah melakukan pengecekan kepada oknum yang mengaku-mengaku pegawai KAI. Nama Nabil Hanif di bagian Unit Sumber Daya Manusia (SDM) tidak ada," kata ixfan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Menurutnya, oknum tersebut mengaku-ngaku sebagai karyawan PT KAI Daop 1 Jakarta.

Atas tindakan tersebut, PT KAI mengaku akan mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Namun, Ixfan tidak merinci tindakan lebih lanjut seperti apa yang bakal ditempuh PT KAI.

Baca juga: Mudik Gratis PT KAI Tujuan Semarang, Daftar Hari Ini Mulai Pukul 14.00 WIB via Access by KAI

KAI tindak tegas karyawan yang jadi calo

Lebih lanjut, Ixfan menyampaikan bahwa PT KAI Daop 1 Jakarta tidak mentoleransi apabila ada karyawannya yang menjadi calo tiket mudik Lebaran 2024.

"Sampai dengan saat ini belum ada oknum pekerja PT KAI di Daop 1 yang terindikasi percaloan," ungkap dia.

Apabila ada petugas yang melakukan praktek percaloan dan terbukti, Ixfan berkata, PT KAI Daop 1 Jakarta akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.

Sanksi tersebut dapat berupa pemberhentian dengan tidak hormat.

"Bagi siapa saja yang mengetahui pekerja PT KAI Daop 1 Jakarta, silakan langsung melaporkan ke kami dengan jelas dan lengkap," tandas dia,

Hingga saat ini, PT KAI menerapkan sistem ticketing secara online dan transparan, di mana setiap pembeli wajib melengkapi lengkap data diri sesuai kartu identitas masing-masing.

Di dalam kereta, petugas juga akan melakukan pencocokan penumpang dengan identitas pemesan tiket.

Sistem ini diharapkan dapat mencegah praktek percaloan tiket kereta api selama mudik lebaran 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com