Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Akan Terjadi Ledakan Saat Gerhana Matahari 8 April 2024

Kompas.com - 27/03/2024, 13:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa sebagian wilayah di Bumi akan mengalami gerhana Matahari total yang terjadi pada Senin (8/4/2024).

Gerhana Matahari total ini dimulai dari Samudera Pasifik Selatan dan bila cuaca mendukung, gerhana ini akan melintasi beberapa wilayah di benua Amerika.

Dikutip dari Live Science, wilayah yang dilintasi oleh gerhana Matahari total akan mengalami kegelapan dalam waktu singkat, selama beberapa detik hingga menit.

Sebab, gerhana Matahari terjadi ketika Bulan baru berada tepat sejajar antara Bumi dan Matahari, sehingga kondisi ini menimbulkan bayangan yang disebut umbra.

Selain itu, diameter dan jarak Bulan dari Bumi yang relatif besar dapat menutupi piringan Matahari dan menyebabkan sebagian wilayah di Bumi gelap atau tampak seperti malam hari.

Meski demikian, para ilmuwan memperkirakan, pada gerhana Matahari total 8 April mendatang akan terjadi ledakan besar dari Matahari.

Lantas, apa yang dimaksud dengan ledakan besar yang terjadi saat gerhana Matahari total pada 8 April 2024 mendatang?

Baca juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Diperkirakan akan terjadi ledakan besar

Adapun bila Anda mengamati korona Matahari secara keseluruhan, Anda mungkin akan melihat lingkaran berwarna merah muda gelap dan lingkaran plasma bermuatan listrik yang membentang berkali-kali lipat dari diameter Bumi ke ruang angkasa.

Selama gerhana Matahari total terakhir, di Australia pada 20 April 2023, "penampakan" ini terlihat begitu besar.

Penonjolan ini hampir pasti akan terlihat saat totalitas di Amerika Utara pada 8 April 2024 nanti, karena Matahari kemungkinan berada pada puncak siklus Matahari 11 tahun, yang dikenal sebagai Matahari maksimum.

Selain itu, salah satu fenomena yang mungkin terlihat dari gerhana Matahari total 8 April 2024 adalah lontaran massa korona (CME).

CME adalah lontaran medan magnet yang sangat besar dan massa plasma dari korona Matahari, bergerak cepat tetapi terlihat diam selama beberapa jam.

“Jika kita beruntung, CME akan menampilkan dirinya sebagai struktur bengkok seperti spiral, berada jauh di atmosfer Matahari,” kata fisikawan surya di National Solar Observatory di Boulder, Colorado, Ryan French.

Bayangan bulan akan memerlukan waktu 100 menit untuk melintasi Amerika Utara, sehingga CME dapat meledak tepat sebelum itu dan dapat terlihat oleh semua orang di bawah langit cerah.

Selain itu, ilmuwan meyakini bahwa CME tentu bisa terjadi secara totalitas. Salah satunya difoto pada 14 Desember 2020, saat "Gerhana Besar Patagonian" di Chile, saat Matahari mendekati titik minimum Matahari.

Kemudian, pada 8 April 2024, French memperkirakan adanya tonjolan letusan raksasa selama gerhana total.

“Penonjolan terjadi dalam berbagai ukuran dan lebih umum terjadi selama maksimum Matahari. Kadang-kadang titik-titik menonjol meletus, terlepas dari permukaan Matahari dan meluas ke tata surya,” kata French.

French menyebut, peristiwa tersebut akan menjadi pemandangan yang spektakuler.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra? Berikut Pengertian dan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com