KOMPAS.com - Kekuatan militer Jerman semasa Perang Dunia II begitu disegani. Salah satunya karena kapal selam U-boat yang mempunyai pengaruh besar ketika Jerman berperang melawan sekutu.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/4/2019), Jerman menggunakan U-boat secara leluasa untuk menguasai lautan dalam.
Saking hebatnya, U-boat mampu menenggelamkan 2.779 kapal sekutu selama periode 1939-1945.
Meski begitu, kedigdayaan U-boat sempat ternoda karena salah satu kapalnya dengan nomor U-1206 tenggelam.
Penyebab kapal selam tersebut tenggelam bukan karena rudal yang ditembakkan dari kapal atau pesawat sekutu, melainkan karena kloset yang bocor.
Baca juga: Kisah Kapal Pesiar Mewah Tenggelam gara-gara Kapten Ingin Pukau Wanita
Insiden U-1206 tenggelam terjadi di lepas pantai Aberdeenshire, Skotlandia pada 14 April 1945. Pada saat itu, kapal dipimpin oleh Kapten Karl-Adolf Schlitt.
Ketika beroperasi, U-1206 dilengkapi sistem pembuangan baru di mana kotoran langsung dikeluarkan dari kapal selam, bukan disimpan di septictank.
Sistem tersebut diciptakan supaya U-1206 lebih hemat ruang dan kotoran tidak membebani kapal.
Dilansir dari IFL Science, sistem pembuangan di U-1206 bekerja dengan cara membuang kotoran secara langsung ke laut.
Sebelum U-1206 tenggelam, Schlitt masuk ke kamar mandi untuk buang air. Namun, karena sistem pengoperasian pembuangan limbah yang sulit, ia salah memutar katup ketika hendak mengguyur kotorannya.
Schlitt yang merasa kebingungan kemudian meminta bantuan seorang insinyur untuk mengatasi masalah tersebut.
Sayangnya insinyur yang dimintai bantuan oleh Schlitt justru juga membuat kesalahan.
Kamar mandi tempat Schlitt membuang kotoran lalu dipenuhi oleh air laut dan tinja karena kesalahannya sendiri dan si insinyur.
"Saya sedang berada di ruang mesin, ketika di bagian depan kapal, terjadi kebocoran air," ungkap Schlitt.
"Yang saya ketahui, seorang mekanik telah mencoba memperbaiki ventilasi tempel kamar mandi di bagian depan kapal. Teknisi yang berada di ruang kontrol pada saat itu berhasil membuat kapal mengapung dan muncul ke permukaan, meskipun ada banjir besar," tambahnya.