Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda dan Gejala Leptospirosis, Kenali agar Tak Terlambat Ditangani

Kompas.com - 26/03/2024, 16:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanda-tanda dan gejala leptospirosis penting untuk diketahui agar bisa mencegah munculnya risiko terburuk dari penyakit tersebut.

Sebab gejala leptospirosis pada awalnya mirip dengan flu sehingga kerap diabaikan dan terlambat ditangani.

Hal itu diungkap sejumlah warganet di media sosial yang mengaku belum mengetahui tanda dan gejala leptospirosis sehingga harus kehilangan orang-orang terdekat mereka.

"Almarhum om saya kena leptospirosis, seminggu baru ketahuan tapi sudah terlambat. Semua organnya sudah rusak waktu dibawa ke rumah sakit," tulis @aliensaurs.

Penyakit leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi.

Di Jawa Tengah, kasus leptospirosis ditemukan pada Januari 2024. Saat itu sebanyak 47 pasien terkonfirmasi positif leptospirosis Sebulan kemudian, kasus penyakit tersebut bertambah menjadi 43 kasus.

Hingga Maret 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mencatat, 87 pasien terkena penyakit leptospirosis.

Lantas seperti apa tanda dan gejala leptospirosis?

Baca juga: Penjelasan Dinkes Solo soal Warga Meninggal Disebut karena Leptospirosis

Tanda dan gejala leptospirosis

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien yang terkonfirmasi leptospirosis umumnya akan menunjukkan tanda dan gejala tertentu.

"Pasien mengalami demam dan muncul warna kuning di area mata dan kulit," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Penyakit leptospirosis juga akan menimbulkan gejala lainnya seperti mual, muntah, serta munculnya rasa nyeri.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, berikut gejala awal penyakit leptospirosis yang harus diwaspadai:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mata dan kulit berwarna kuning
  • Mual
  • Muntah
  • Muncul rasa nyeri di seluruh badan dan sendi
  • Muncul kemerahan di bagian mata
  • Perut sakit
  • Diare
  • Muncul ruam di kulit.

Gejala leptospirosis biasanya muncul secara tiba-tiba dan terjadi dalam dua fase, yaitu:

1. Fase pertama

Gejala yang dirasa adalah demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Pada fase ini, pasien mungkin pulih untuk sementara waktu namun kemudian jatuh sakit lagi.

2. Fase kedua

Jika fase kedua terjadi, gejala yang dirasakan pasien akan lebih parah. Pasien mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.

Penyakit leptospirosis umumnya berlangsung selama beberapa hari hingga 3 minggu atau lebih.

Adapun waktu antara paparan seseorang terhadap sumber yang terkontaminasi bakteri leptospirosis dan menjadi sakit adalah 2 hari hingga 4 minggu.

Namun, Nadia mengimbau kepada masyarakat yang merasa demam selama lebih dari 3 hari agar segera memeriksakan diri ke layanan medis.

"Apalagi kalau ada tanda kuning, nyeri sekali di badan, dan ada riwayat banjir sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Mewabah di Sejumlah Daerah, Kenali Penyebab dan Gejala Leptospirosis

Halaman:

Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com