Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Film "Kiblat", Ditegur MUI dan Belum Lolos LSF

Kompas.com - 26/03/2024, 15:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Film horor Kiblat diterpa banyak kontroversi meski belum tayang di bioskop Indonesia.

Diberitakan Kompas.com (21/3/2024), film Kiblat mengisahkan perempuan bernama Ainun yang hidupnya tersesat. Dia mengikuti pemimpin padepokan bernama Abah Mulya yang terkenal sakti dan bisa menyembuhkan penyakit serta menggandakan uang.

Akibat tindakan itu, Ainun bersama teman-temannya justru diterpa pengalaman mistis. Mereka diteror makhluk gaib termasuk dengan cara berpindah arah kiblat saat shalat.

Film ini dibintangi oleh Yasmin Napper, Ria Ricis, Arbani Yasiz, Hana Saraswati, Denny Adhiswara, Keanu Azka, dan Whani Darmawan.

Film Kiblat dijadwalkan rilis 2024 meski belum ada tanggal pastinya. Pihak rumah produksi baru mengadakan jumpa pers film pada Kamis (21/3/2024) di Thamrin, Jakarta Pusat.

Namun, belum sempat tayang di bioskop, film Kiblat sudah mendapatkan banyak kritikan dari publik. Akibatnya, Leo Pictures selaku rumah produksi bahkan telah menarik poster promosi Kiblat dari media sosial.

Kontroversi muncul tak lama setelah Leo Pictures merilis poster film Kiblat. Poster itu menampilkan seseorang memakai mukena yang terlihat berteriak dengan wajah menengadah ke atas saat rukuk.

Baca juga: Agak Laen dan Deretan Film Terlaris Indonesia Sepanjang Sejarah


Kontroversi film Kiblat

Berikut sejumlah kontroversi yang menerpa film horor Indonesia, Kiblat.

1. Disebut menggunakan topik agama untuk tarik keuntungan

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengkritik film Kiblat yang menggunakan hal yang berkaitan dengan Islam sebagai kontennya.

Dia menilai, dunia hiburan sering menggunakan materi kontroversial dan sensitif dalam promosi kontennya agar menarik banyak penonton.

"Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi, kalau menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton," ujar dia, dikutip dari Kompas TV (25/3/2024).

Cholil menyebut, agama tidak boleh digunakan untuk meraup keuntungan. Karena itu, tindakan yang dilakukan oleh pembuat film sejenis Kiblat tak dapat dibiarkan.

"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," tegas Cholil.

Baca juga: Alasan Film Siksa Neraka Dilarang Tayang di Malaysia dan Brunei

2. Poster gerakan shalat 

Cholil juga menyoroti gambar poster film Kiblat yang menampilkan orang dengan atribut mukena dengan wajah menyeramkan dan gerakan rukuk shalat terbalik. 

Dia mempertanyakan alasan penggunaan gambar seram untuk mendeskripsikan kiblat yang menjadi judul film tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com