Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Kompas.com - 19/03/2024, 13:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOPMAS.com - Unggahan video yang menampilkan seorang kakek dinarasikan meninggal dunia usai diadang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, ramai diperbincangkan di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun X @sutanmangara pada Senin (18/3/2024) pukul 13.47 WIB.

“Beginilah kondisi Bapak Tua yang didalam Video terlihat akan mengarah ke Mesjid, Namun dihadang oleh Petugas, Beliau Pingsan dan meninggal saat kunjungan @jokowi ke Mesjid Tersebut,” tulis pengunggah.

Dalam video, terlihat seorang kakek mengenakan gamis dan berpeci sedang berjalan ke arah masjid. Namun, ia tiba-tiba diadang oleh petugas saat mobil romongan Jokowi melintas.

Baca juga: Kata Paspampres soal Spanduk Ibu-ibu Dirampas Saat Kunjungan Jokowi


Akibat tindakan tersebut, sang kakek akhirnya pingsan dan dibawa ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Wanita yang diduga keluarga dari kakek tersebut nampak histeris saat mengetahui salah satu anggota keluarganya meninggal dunia dengan selang oksigen masih menempel.

Diketahui masjid yang dimaksud adalah Masjid Agung Rantauprapat yang berada di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Lantas, benarkah kakek tersebut meninggal dunia usai diadang Paspampres saat ada kunjungan Jokowi?

Baca juga: Mengenal Minyak Makan Merah, Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi

Penjelasan Paspampres

Asisten Intelijen (Asintel) Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah isu yang menyatakan bahwa kakek yang diketahui bernama Marhan Harahap itu diadang oleh petugas Paspampres.

Menurutnya, petugas yang menghalangi Marhan saat akan masuk masjid bukan bagian dari anggota Paspampres.

Dalam video tersebut, petugas yang menghalangi Marhan masuk merupakan seorang perempuan.

“Seperti yang terlihat di video, yang menghalangi almarhum untuk menuju masjid adalah perempuan, sedangkan Paspampres yang bertugas saat itu tidak ada Wan TNI atau Prajurit perempuan,” ungkap Herman kepada Kompas.com, Senin (18/3/2024).

 

Herman menegaskan, saat kunjungan Presiden Jokowi tersebut, semua Paspampres yang bertugas berjenis kelamin laki-laki.

Selain itu, Paspampres yang bertugas berada di posisi ring 1 atau pengamanan melekat dengan obyek VVIP yaitu Presiden Jokowi.

Ia menuturkan, Paspamres saat itu hanya bertugas mengamankan Presiden Jokowi untuk melaksanakan shalat Jumat dan tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang lain.

Kendati demikian, pihaknya turut berbelasungkawa atas meninggalnya Herman.

”Semoga menjadi pelajaran berharga, agar kejadian saperti itu tidak terulang lagi di masa-masa mendatang di daerah lain,” ungkapnya.

Baca juga: Anjing Joe Biden Kembali Gigit Paspampres, Kini Dianggap Ancaman Bahaya di Gedung Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com