Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pemimpin Paling Kejam dalam Sejarah Manusia, Termasuk Hitler dan Mao Zedong

Kompas.com - 16/03/2024, 21:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Dokter, guru, dan profesional dipaksa bekerja di ladang. Siapa pun yang dianggap intelektual dibunuh.

Hingga 2 juta warga Kamboja dieksekusi, bekerja terlalu keras, atau mati kelaparan hanya dalam waktu empat tahun.

Baca juga: 5 Kerajaan Terkecil di Dunia, Ada yang Wilayahnya Lebih Kecil dari Kota Bandung

5. Queen Mary I

Dilansir dari laman The Economic Times, Queen Mary I merupakan anak dari Raja Henry VIII dan Catherine dari Aragon yang terkenal kejam, yang menjadi ratu Inggris pada tahun 1553.

Saat memerintah Inggris, ia segera memasang kembali agama Katolik (setelah penguasa sebelumnya memperjuangkan Protestantisme) sebagai agama utama dan menikah dengan Philip II dari Spanyol.

Salah satu kekejamannya adalah, selama beberapa tahun setelah ia memerintah, ratusan umat Protestan dibakar di tiang pancang, dan membuatnya mendapat julukan "Bloody Mary".

Baca juga: Apa Perbedaan United Kingdom dan Britania Raya? Berikut Penjelasannya

6. Mao Zedong

Mao Zedong adalah seorang pemimpin komunis yang mendirikan Republik Rakyat China. Di bawah kepemimpinannya, industri berada di bawah kendali negara.

Para petani diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok dan setiap oposisi dengan cepat ditumpas.

Ia disebut memodernisasi dan menyatukan Tiongkok, namun pendapat lain menyatakan bahwa kebijakannya menyebabkan kematian sebanyak 40 juta orang karena kelaparan, kerja paksa, dan eksekusi.

Baca juga: China Jadi Negara dengan Biaya Membesarkan Anak Termahal di Dunia

7. Idi Amin

Jenderal Idi Amin menggulingkan pemerintahan terpilih di Uganda melalui kudeta militer dan menyatakan dirinya sebagai presiden.

Dia kemudian memerintah dengan kejam selama delapan tahun, di mana sekitar 300.000 warga sipil dibantai.

Ia juga mengusir penduduk Asia di Uganda dan menghabiskan banyak uang untuk militer, yang keduanya menyebabkan kemerosotan ekonomi negara tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com