Dokter, guru, dan profesional dipaksa bekerja di ladang. Siapa pun yang dianggap intelektual dibunuh.
Hingga 2 juta warga Kamboja dieksekusi, bekerja terlalu keras, atau mati kelaparan hanya dalam waktu empat tahun.
Baca juga: 5 Kerajaan Terkecil di Dunia, Ada yang Wilayahnya Lebih Kecil dari Kota Bandung
Dilansir dari laman The Economic Times, Queen Mary I merupakan anak dari Raja Henry VIII dan Catherine dari Aragon yang terkenal kejam, yang menjadi ratu Inggris pada tahun 1553.
Saat memerintah Inggris, ia segera memasang kembali agama Katolik (setelah penguasa sebelumnya memperjuangkan Protestantisme) sebagai agama utama dan menikah dengan Philip II dari Spanyol.
Salah satu kekejamannya adalah, selama beberapa tahun setelah ia memerintah, ratusan umat Protestan dibakar di tiang pancang, dan membuatnya mendapat julukan "Bloody Mary".
Baca juga: Apa Perbedaan United Kingdom dan Britania Raya? Berikut Penjelasannya
Mao Zedong adalah seorang pemimpin komunis yang mendirikan Republik Rakyat China. Di bawah kepemimpinannya, industri berada di bawah kendali negara.
Para petani diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok dan setiap oposisi dengan cepat ditumpas.
Ia disebut memodernisasi dan menyatukan Tiongkok, namun pendapat lain menyatakan bahwa kebijakannya menyebabkan kematian sebanyak 40 juta orang karena kelaparan, kerja paksa, dan eksekusi.
Baca juga: China Jadi Negara dengan Biaya Membesarkan Anak Termahal di Dunia
Jenderal Idi Amin menggulingkan pemerintahan terpilih di Uganda melalui kudeta militer dan menyatakan dirinya sebagai presiden.
Dia kemudian memerintah dengan kejam selama delapan tahun, di mana sekitar 300.000 warga sipil dibantai.
Ia juga mengusir penduduk Asia di Uganda dan menghabiskan banyak uang untuk militer, yang keduanya menyebabkan kemerosotan ekonomi negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.