Ismanto mengaku pihaknya akan bertemu dengan forum koordinasi pimpinan daerah untuk membahas peristiwa tersebut.
Baca juga: Ramai Jadi Perbincangan, Mengapa Raja Hutan Itu Singa dan Bukan Harimau?
Ismanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dan tindakan untuk menangkap harimau tersebut.
Pihak TNBBS Resort Suoh sudah memasang kandang jebak di beberapa lokasi, membentuk Posko Tanggap Darurat, dan memasang kamera trap untuk mengetahui jumlah individu harimau termasuk wilayah jelajahnya.
Ismanto menjelaskan bahwa kawasan TNBBS Resort Suah merupakan habitat harimau sumatera, gajah sumatera, dan badak sumatera.
"Harimau yang menyebabkan korban sebenarnya berada di habitatnya, namun masyarakat sendiri yang masuk ke habitat harimau di dalam kawasan TNBBS," jelasnya.
Dia menduga harimau yang menyerang manusia merupakan harimau liar.
Kendati demikian, pihaknya terus bekerja sama dengan stakeholders terkait untuk menangkap harimau tersebut.
"Kita akan dibantu pihak Taman Safari Indonesia untuk melakukan penembakan bius terhadap harimau dimaksud," kata dia.
Adapun sejak 23 Februari 2024, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan untuk menangkap harimau tersebut, di antaranya: