Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Kondisi Kantor Balai TNBBS Lampung Usai Dibakar Warga

Kompas.com - 13/03/2024, 15:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Pekon (Desa) Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh, Lampung Barat pada Senin (11/3/2024) sore.

Aksi itu terjadi karena warga geram atas teror harimau yang sudah menewaskan 2 warga dan menerkam hewan ternak warga.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah membenarkan insiden tersebut.

Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa 4 orang saksi.

"Proses penyelidikan masih berlanjut. Penyidik Polres Lampung Barat sudah memeriksa sebanyak empat orang terkait peristiwa itu," kata Umi, dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Penyelidikan diperlukan untuk mengetahui apakah pergerakan massa dimobilisasi seseorang atau hanya tindakan spontan.

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Harimau Berkeliaran di Jalanan Lampung

Kronologi kantor Balai TNBBS Resort Suah dibakar

Massa mulai mendatangi kantor Balai TNBBS Resort Suoh pada Senin (11/3/2024) usai seorang petani diterkam harimau.

Beruntung, korban bisa diselamatkan dari harimau yang menerkamnya.

Namun, saat mendatangi kantor Balai TNBBS, masyarakat tidak menemukan satu orang pun petugas dalam kantor tersebut.

Massa kemudian meluapkan emosinya dengan membongkar, merusak, dan membakar kantor TNBBS.

Baca juga: 3 Harimau di Medan Zoo Mati, Ini Respons BKSDA dan Wali Kota Medan

Kondisi kantor Balai TNBBS Resort Suoh

Dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024) malam, Kepala Balai TNBBS Resort Suoh, Ismanto mengonfirmasi adanya insiden pembakaran yang terjadi pada Senin (11/3/2024).

Akibat insiden tersebut, kantor Balai TNBBS Resort Suoh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Pasalnya, kantor tersebut hancur dan rata dengan tanah usai dibakar massa.

"Pembakaran yang terjadi pada hari Senin, 11 Maret 2024 oleh masyarakat menyebabkan pos Resortt Suoh salah satu kantor Resortt TNBBS yang berada di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat hancur dan rata dengan tanah," kata Ismanto.

Adapun barang-barang milik negara yang ada di dalam kantor tersebut, seperti laptop, printer, GPS, dan lain-lain tidak dapat digunakan kembali.

Ismanto mengaku pihaknya akan bertemu dengan forum koordinasi pimpinan daerah untuk membahas peristiwa tersebut.

Baca juga: Ramai Jadi Perbincangan, Mengapa Raja Hutan Itu Singa dan Bukan Harimau?

Upaya TNBBS Resort Suah tangkap harimau

Ismanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dan tindakan untuk menangkap harimau tersebut.

Pihak TNBBS Resort Suoh sudah memasang kandang jebak di beberapa lokasi, membentuk Posko Tanggap Darurat, dan memasang kamera trap untuk mengetahui jumlah individu harimau termasuk wilayah jelajahnya.

Ismanto menjelaskan bahwa kawasan TNBBS Resort Suah merupakan habitat harimau sumatera, gajah sumatera, dan badak sumatera.

"Harimau yang menyebabkan korban sebenarnya berada di habitatnya, namun masyarakat sendiri yang masuk ke habitat harimau di dalam kawasan TNBBS," jelasnya.

Dia menduga harimau yang menyerang manusia merupakan harimau liar.

Kendati demikian, pihaknya terus bekerja sama dengan stakeholders terkait untuk menangkap harimau tersebut.

"Kita akan dibantu pihak Taman Safari Indonesia untuk melakukan penembakan bius terhadap harimau dimaksud," kata dia.

Adapun sejak 23 Februari 2024, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan untuk menangkap harimau tersebut, di antaranya:

  • Melakukan patroli rutin pengamanan
  • Memasang kandang jebak sebanyak 4 unit
  • Meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di kebun pada saat waktu aktif harimau sumatera
  • Memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berkebun dulu untuk sementara waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com