Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Spanyol Mengaku Diperkosa 7 Orang di India

Kompas.com - 04/03/2024, 09:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pelaku sudah ditangkap

Petugas polisi Dumka, Pitamber Singh Kherwar mengatakan, semua tersangka telah diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Saat ini empat orang yang ditangkap telah mengakui memperkosa perempuan asal Spanyol tersebut.

Kherwar juga mengatakan bahwa pemeriksaan medis terhadap wanita tersebut mengonfirmasi bahwa ia mengalami pelecehan seksual.

Selain itu, Kherwar menyatakan bahwa pasangan tersebut kini dirawat di rumah sakit setempat di Dumka.

Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol di India juga sudah melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat.

Kedubes Spanyol juga telah mengirimkan perwakilan pribadi ke wilayah tersebut terkait dengan kasus penyerangan ini.

Baca juga: Merpati di India Ditahan Selama 8 Bulan karena Dicurigai sebagai Mata-mata China

Ada 90 kasus perkosaan setiap hari

Harian The Times of India, Sabtu (2/3/2024) mengutip lagi data Biro Catatan Kejahatan Nasional menyebutkan, ada 90 laporan pemerkosaan setiap hari.

Jumlah kasus diduga jauh lebih besar dari laporan yang masuk ke polisi. Sebab, sebagian korban diduga takut melapor.

Para korban khawatir dengan stigma terhadap korban pemerkosaan. Mereka juga malu dan tidak percaya pada sistem hukum di negara tersebut.

Sebagian pihak menganggap, pemerkosaan dilakukan orang tidak dikenal.

Data India menunjukkan, 96 persen kasus dilakukan oleh orang yang dikenal korban. Pelaku bisa tetangga, kerabat, hingga rekan kerja atau sekolah.

Para pembela hak perempuan di India menyebut, dulu pihak berwenang menganggap pemerkosaan sebagai masalah sosial dan budaya. Pemerintah tidak menganggapnya sebagai masalah yang bisa diselesaikan secara hukum.

Pengacara di New Delhi, Anuja Trehan Kapur, menyebut bahwa hukum India sebenarnya tidak mengizinkan pemerkosa ditangguhkan penahanannya.

Namun faktanya, banyak pelaku keluar tahanan setelah membayar jaminan. Bahkan, sebagian pelaku dilindungi polisi dan politisi.

Baca juga: Maskapai di India Didenda Rp 2,2 Miliar karena Biarkan Penumpang Makan di Landasan Pacu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com