Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madu Mentah Vs Madu Olahan, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 23/02/2024, 09:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Madu adalah bahan alami yang sering digunakan untuk menambahkan rasa manis pada makanan atau minuman.

Selain itu, madu juga dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh, seperti menyembuhkan sakit tenggorokan dan meningkatkan imunitas.

Madu yang dijual di pasaran sendiri ada dua, yaitu madu mentah dan madu olahan.

Madu mentah adalah madu yang diambil langsung dari sarang lebah dan langsung dikemas tanpa proses apapun.

Umumnya, madu mentah akan didapatkan dengan mengekstraksi madu dari sarang lebah dan menuangkannya ke atas jaring atau kain nilon.

Sementara itu, madu olahan akan mengalami beberapa langkah produksi seperti pasteurisasi, penyaringan, serta pengemasan.

Lalu, manakah yang lebih sehat di antara madu mentah dan madu olahan?

Baca juga: Bisa Dicampurkan ke Dalam Teh, Ini Manfaat Kesehatan Madu Murni


Baca juga: 7 Manfaat Konsumsi Satu Sendok Madu Setiap Hari, Cegah Kanker dan Penuaan

Madu mentah dan madu olahan sehat mana?

Berikut beberapa perbandingannya:

1. Madu murni lebih bernutrisi

Madu mentah mengandung berbagai macam nutrisi, seperti 22 asam amino, 31 mineral berbeda, dan berbagai macam vitamin dan enzim, dikutip dari Healthline, Sabtu (29/4/2023).

Selain itu, madu mentah juga mengandung hampir 30 jenis senyawa tanaman bioaktif, seperti polifenol yang bertindak sebagai antioksidan.

Banyak penelitian telah menghubungkan polifenol dengan manfaat kesehatan seperti mengurangi peradangan dan menurunkan risiko penyakit jantung serta kanker tertentu.

Sebaliknya, madu komersial mungkin mengandung lebih sedikit antioksidan yang disebabkan karena metode pengolahan. Di mana proses pasteurisasi kemungkinan akan menyusut beberapa antioksidan yang ada.

Penelitian menemukan bahwa madu mentah mengandung antioksidan 4,3 kali lebih banyak dibandingkan madu olahan.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Air Hangat Campur Madu secara Rutin, Menyehatkan Kulit dan Bikin Langsing

2. Madu mentah mengandung lebih banyak pollen

Madu mentah mengandung pollen yang terdiri dari 250 zat, termasuk vitamin, asam amino, asam lemak esensial, mikronutrien, dan antioksidan.

Faktanya, Kementerian Kesehatan Federal Jerman mengakui pollen sebagai salah satu zat yang dikategorikan obat.

Penelitian telah menemukan bahwa senyawa ini dapat membantu melawan peradangan dan meningkatkan fungsi hati.

Pollen juga memiliki khasiat yang dapat membantu melawan penyakit jantung dan stroke .

Sayangnya, metode pemrosesan seperti pemanasan dan ultrafiltrasi di madu olahan dapat menghilangkan pollen.

Baca juga: 6 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Kunyit dan Madu, Apa Saja?

3. Madu olahan mengandung gula tambahan

Madu olahan lebih memungkinkan mengandung gula atau bahan pemanis lain sebagai tambahan, dilansir dari Medical News Today, Senin (22/1/2024).

Beberapa produk madu olahan mengandung pemanis tambahan, seperti sirup jagung atau fruktosa dalam jumlah tinggi.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa produk berlabel “madu” mungkin tidak 100 persen madu asli.

Sementara itu, madu mentah tidak mengandung bahan apapun selain madu yang dari berasal dari sarang lebah.

Baca juga: Madu Vs Gula, Mana yang Lebih Baik untuk Ditambahkan ke Dalam Teh?

4. Proses pasteurisasi menghilangkan antioksidan

Beberapa orang percaya bahwa pasteurisasi menghilangkan beberapa antioksidan menyehatkan dalam madu.

Penelitian menunjukkan bahwa proses pemanasan menurunkan tingkat antioksidan pada makanan lain.

Madu mentah mengandung flavonoid dan asam fenolik yang memiliki sifat antioksidan yang akan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.

Selain itu, penelitian juga menghubungkan stres oksidatif dengan banyak kondisi kesehatan kronis, termasuk kanker.

Jenis antioksidan yang ditemukan dalam madu berbeda-beda, tergantung jenis bunga yang diserbuki lebah.

Baca juga: Harus Dibatasi, Ini Efek Samping Terlalu Banyak Mengonsumsi Madu

Cara memilih madu yang sehat

Ilustrasi madu mentah Medical news today Ilustrasi madu mentah
Apabila ingin memilih mana yang lebih sehat antara madu mentah dan olahan, maka madu mentah adalah jawabannya.

Madu mentah tidak dipasteurisasi dan melewati penyaringan yang dapat mengurangi nutrisinya, dikutip dari Healthline, Sabtu (29/4/2023).

Namun, madu mentah dapat mengandung spora bakteri Clostridium botulinum.

Bakteri ini sangat berbahaya bagi bayi atau anak-anak di bawah usia satu tahun. Hal ini dapat menyebabkan keracunan botulisme, yang mengakibatkan kelumpuhan yang mengancam jiwa.

Botulisme sendiri sangat jarang terjadi pada orang dewasa yang sehat dan anak-anak yang lebih tua. Seiring pertambahan usia, usus akan berkembang cukup baik untuk menghentikan pertumbuhan spora botulinum.

Meskipun demikian, jika Anda mengalami efek samping seperti mual, muntah, dan diare segera setelah mengonsumsi madu mentah, Anda harus segera menemui dokter.

Baca juga: Efek Mengonsumsi Air Kelapa Campur Gula Pasir, Madu, Lemon, dan Gula Aren, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com