Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Pemungutan Suara Orang Yunani dan Romawi Kuno, Adu Teriak dan Pakai Kerikil

Kompas.com - 13/02/2024, 13:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sekitar 6.000 orang rutin hadir dan berpartisipasi dalam sidang. Mereka harus hadir secara fisik untuk menggunakan hak suaranya.

Pemungutan suara dilakukan juri dengan mengangkat tangan. Sembilan orang dipilih acak di pagi hari sebelum sidang untuk menjadi juri. Cara ini membuat sulit untuk menyuap mereka.

Baca juga: Menilik Suasana Pencoblosan Pemilu WNI di Luar Negeri, Rela Tunggu dan Tempuh Perjalanan Berjam-jam

Surat suara dari batu

Putusan pengadilan pidana dan perdata di Athena ditentukan oleh 200 hingga 5.000 orang juri. Pemungutan suaranya dilakukan di depan umum.

Namun, suara diberikan secara rahasia menggunakan batu. Setiap juri diberi dua batu kecil, satu batu padat, dan satu batu berlubang di tengah. Kemudian, mereka mendekati dua guci.

Saat pemungutan suara, juri akan menjatuhkan batu berisi keputusannya ke guci pertama dan melemparkan batu yang tidak terpakai ke guci kedua.

Tulis nama dengan tembikar

Pemungutan suara di Athena juga dilakukan untuk mengusir dan mengasingkan tokoh masyarakat yang memalukan atau terlalu populer selama 10 tahun.

Untuk menentukannya, setiap anggota dewan akan mendapatkan sepotong kecil tembikar. Mereka harus menuliskan nama seseorang yang pantas diasingkan dengan tembikar itu.

Jika setidaknya 6.000 orang menuliskan nama yang sama, orang dengan suara terbanyak akan dikeluarkan dari Athena selama 10 tahun.

Adu teriak untuk cari pemenang

Di Kota Sparta, Yunani Kuno, tidak ada pemilu demokratis. Kota itu memiliki dewan penguasa tertinggi Sparta yang terdiri dari dua raja dan 28 pejabat. Semuanya menjabat seumur hidup.

Posisi yang kosong di pemerintahan diisi dengan pemungutan suara secara aklamasi. Setiap kandidat bergiliran masuk ke ruang pertemuan besar. Lalu, orang-orang yang hadir akan berteriak dan menyorakkan persetujuan mereka.

Di ruangan lain, juri yang bersembunyi bertugas membandingkan volume teriakan untuk menentukan pemenang.

Baca juga: Kisah Amplop Putih Isi Rp 100 Ribu, Serangan Fajar di Masa Tenang Pemilu 2024

Pantheon, salah satu peninggalan Romawi berusia ribuan tahun 
wikipedia.org Pantheon, salah satu peninggalan Romawi berusia ribuan tahun
Hak suara untuk orang kaya

Sementara itu, orang Romawi menentukan pemilu berdasarkan kelas dan dengan sistem yang menguntungkan kelompok kaya. Negara itu memiliki tiga majelis pengadilan.

Pemungutan suara di Majelis Centuriate diawali orang terkaya. Penghitungan suara dihentikan setelah suara mayoritas dari 193 anggota tercapai. Jadi, orang kaya dapat menentukan putusan tanpa memperhatikan pilihan anggota dari kelas bawah.

Sebaliknya, urutan pemungutan suara di Majelis Suku dan Dewan Plebeian ditentukan melalui sistem undian.

Pemungutan suara rahasia

Warga Romawi juga sempat melakukan voting dengan mengangkat tangan dan memberikan suara di depan umum. Seiring waktu, penduduk dari keluarga kaya menekan majelis untuk menyetujui pemungutan suara dilakukan rahasia.

Caranya menggunakan tablet kayu dengan lapisan lilin di bagian luar. Para warga akan menulis suara di kertas lilin. Kemudian, memasukkan seluruh tablet ke kotak suara untuk nanti dihitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com