Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan pada Hari Pemungutan Suara Besok

Kompas.com - 13/02/2024, 11:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan wilayah yang akan dilanda hujan sedang hingga lebat pada hari coblosan besok, 14 Februari 2024.

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, kondisi cuaca pada Pemilu 2024 diprediksi cukup dinamis.

“Sehingga perlu menjadi perhatian masyarakat,” ujar Guswanto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/2/2024).

Ia menerangkan, beberapa fenomena atmosfer terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Fenomena atmosfer tersebut seperti adanya aktivitas Monsun Asia yang memengaruhi wilayah potensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan.

Kemudian, juga dideteksi masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang turut memicu pembentukan awan hujan.

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga disebabkan karena terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.

Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Hujan Deras di Bandung sebagai Orkestra Hujan, Kok Bisa?

Wilayah berpotensi hujan sedang-lebat pada Pemilu 2024

Potensi hujan sedang-lebat saat Pemilu 2024.Pixabay/shilpa p Potensi hujan sedang-lebat saat Pemilu 2024.
Berikut prakiraan BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan sedang hingga lebat pada 13-15 Februari 2024:

  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Kepulauan Riau
  • Riau
  • Jambi
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua.

Cuaca Jabodetabek pada Pemilu 2024

Sementara, kata Guswanto, kondisi cuaca saat Pemilu 2024 di Jabodetabek, umumnya akan dilanda hujan ringan pada siang menuju sore hari.

"Kondisi cuaca pada saat pemilu (14 Februari 2024) umumnya berawan pada pagi-siang hari,” ucap dia.

“Terdapat potensi hujan ringan di wilayah Jabodetabek saat siang menjelang sore hari,” lanjutnya.

Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG

Potensi gelombang tinggi pada Pemilu 2024

Selain potensi hujan sedang-lebat, Guswanto juga menuturkan terdapat wilayah perairan berpotensi gelombang tinggi pada periode pemilu, yaitu 13-15 Februari 2024.

Berikut wilayah perairan berpotensi gelombang tinggi:

Sedang/moderate (1,25-2,50 meter)

  • Perairan barat Kepulauan Mentawai
  • Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung
  • Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah
  • Laut Natuna
  • Selat Malaka
  • Perairan utara Sabang
  • Samudra Hindia selatan Banten hingga Bali - Lombok - Sumbawa
  • Laut Sulawesi bagian barat
  • Selat Makassar bagian utara
  • Perairan Kepulauan Anambas
  • Laut Sulawesi
  • Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud
  • Laut Maluku
  • Perairan Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
  • Laut Banda
  • Laut Flores
  • Laut Arafuru
  • Perairan Kepulauan Babar-Tanimbar
  • Perairan Kepulauan Sermata-Letti.

Tinggi/rough (2,5-4,0 meter)

  • Laut Natuna Utara
  • Perairan Kepulauan Natuna
  • Perairan Kepulauan Anambas
  • Laut Sulawesi bagian timur
  • Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud
  • Perairan Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Laut Arafuru.

Baca juga: Viral, Video Hujan Es di Kompleks Candi Arjuna, Ini Penjelasan BMKG

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau kepada sejumlah pihak-pihak terkait untuk diharapkan melakukan persiapan di antaranya:

  • Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan
  • Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif
  • Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang
  • Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi
  • Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui:
    • Mengakses laman BMKG untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan www.bmkg.go.id
    • Memantau akun media sosial @infobmkg
    • Unduh aplikasi "Info BMKG" di iOS dan Android
    • Menghubungi call center 196 BMKG
    • Datang langsung ke kantor BMKG terdekat.

Baca juga: Hujan Tak Jatuh Setiap Hari meski Tengah Musim Penghujan, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com