Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, kondisi cuaca pada Pemilu 2024 diprediksi cukup dinamis.
“Sehingga perlu menjadi perhatian masyarakat,” ujar Guswanto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/2/2024).
Ia menerangkan, beberapa fenomena atmosfer terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Fenomena atmosfer tersebut seperti adanya aktivitas Monsun Asia yang memengaruhi wilayah potensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan.
Kemudian, juga dideteksi masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang turut memicu pembentukan awan hujan.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga disebabkan karena terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.
Cuaca Jabodetabek pada Pemilu 2024
Sementara, kata Guswanto, kondisi cuaca saat Pemilu 2024 di Jabodetabek, umumnya akan dilanda hujan ringan pada siang menuju sore hari.
"Kondisi cuaca pada saat pemilu (14 Februari 2024) umumnya berawan pada pagi-siang hari,” ucap dia.
“Terdapat potensi hujan ringan di wilayah Jabodetabek saat siang menjelang sore hari,” lanjutnya.
Potensi gelombang tinggi pada Pemilu 2024
Selain potensi hujan sedang-lebat, Guswanto juga menuturkan terdapat wilayah perairan berpotensi gelombang tinggi pada periode pemilu, yaitu 13-15 Februari 2024.
Berikut wilayah perairan berpotensi gelombang tinggi:
Sedang/moderate (1,25-2,50 meter)
Tinggi/rough (2,5-4,0 meter)
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau kepada sejumlah pihak-pihak terkait untuk diharapkan melakukan persiapan di antaranya:
https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/13/113000365/daftar-wilayah-yang-berpotensi-hujan-pada-hari-pemungutan-suara-besok