KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak akan berkampanye pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Jokowi mengatakan, meskipun peraturan perundang-undangan memperbolehkan seorang presiden untuk berkampanye, namun dirinya mengaku tidak akan berkampanye.
"Saya ingin tegaskan kembali, pernyataan saya yang sebelumnya. Bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk berkampanye. Dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya. Tapi, jika pertanyaannya apakah saya akan ikut kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye," ujar Jokowi di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Rektor Atma Jaya Yogyakarta Juga Diminta Buat Video Testimoni Jokowi
Pernyataan Jokowi yang menyebutkan dirinya tidak akan berkampanye untuk Pemilu 2024 kemudian ditanggapi oleh calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Anies menyinggung konsistensi dan etika ketika ia ditanya mengenai pernyataan Jokowi yang tidak akan berkampanye.
Ia menyampaikan, saat ini dirinya sedang berkonsentrasi pada apa yang dikerjakan.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut juga menyinggung perubahan dan konsistensi dalam menyampaikan sesuatu.
"Saya sih sudah pada kesimpulan kita konsentrasi pada apa yang mau kita kerjakan. Kita konsentrasi pada apa yang kita kerjakan," kata Anies di Samarinda, Kalimantan Timur dikutip dari Kompas TV, Rabu.
"Nah, ini yang kami dari awal sampaikan, di dalam bernegara kita pegang etika, pegang tata krama, sehingga ada konsistensi lintas waktu," tambahnya.
Baca juga: Daftar Kampus yang Kritik Sikap Jokowi dalam Pilpres 2024
Sementara itu, Co-Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (Amin), Sudirman Said menilai, sikap Jokowi kerap berkebalikan dengan yang diucapkan di depan publik.
Ia mencontohkan ucapan Jokowi yang mengatakan ia tidak akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024, namun mantan Wali Kota Solo ini justru dinilai ikut cawe-cawe.
Selain itu, Sudirman juga mengungkit ucapan Jokowi yang menyampaikan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, belum pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Namun, ujung-ujungnya Jokowi memberi restu kepada Gibran maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Jadi, kami merindukan keteladanan, satunya kata-kata dengan perbuatan," ujar Sudirman di Kuningan, Jakarta dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Kata Anies, Ganjar, dan Kubu Prabowo