Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Hujan Es di Kompleks Candi Arjuna, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 22/10/2023, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video fenomena hujan es di kompleks Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun X @merapi_uncover pada Sabtu (21/10/2023).

Dalam video, tampak hujan berbentuk es berukuran kecil jatuh di rerumputan.

Keterangan dalam unggahan, hujan es itu terjadi pada Sabtu (21/10/2023) siang.

[Breaking News] terjadi Hujan es di komplek Candi Arjuna Dieng siang tadi,” tulis pengunggah.

Hingga Minggu (22/10/2023), unggahan video itu sudah dilihat lebih dari 83.200 kali dan mendapat 867 likes.

Kepala UPT Wisata Dieng Sri Utami membenarkan terkait terjadinya hujan es tersebut.

"Betul, tadi hujan ada butiran esnya, tapi sekarang sudah reda," ujar Uut, sapaannya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/10/2023).

Baca juga: Ramai soal Fenomena Dingin di Malam Hari Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas, Ini Kata BMKG

Penjelasan BMKG

Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hasmororini mengatakan, hujan es merupakan hal yang wajar terjadi saat musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan.

“Fenomena hujan es di kompleks Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara merupakan fenomena cuaca alami yang biasa terjadi di masa pancaroba saat ini,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (22/10/2023).

Meski begitu, durasi fenomena hujan es tersebut biasanya tidak lama, hanya kurang dari 10 menit.

Selain itu, hujan es umumnya juga memiliki cakupan wilayah yang cukup sempit atau lokal.

Baca juga: BMKG Ungkap 3 Kabupaten/Kota dengan Suhu Terpanas Se-Indonesia

Proses terjadinya hujan es

Hasmororini menjelaskan, fenomena hujan es bermula dari adanya awan cumulonimbus yang kemudian muncul energi dorongan kuat ke atas dan terjadi proses konveksi.

Setelah itu, puncak awan akan semakin tinggi hingga mencapai freezing level atau tingkat pembekuan.

Pada saat itu, akan terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com