Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan Naik, Berapa Harga Beras Sekarang di Seluruh Wilayah Indonesia?

Kompas.com - 11/02/2024, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Berikut harga beras medium di seluruh wilayah Indonesia:

  • Aceh: Rp 13.200 per kilogram
  • Sumatera Utara: Rp 13.990 per kilogram
  • Sumatera Barat: Rp 14.920 per kilogram
  • Riau: Rp 13.420 per kilogram
  • Jambi: Rp 12.500 per kilogram
  • Sumatera Selatan: Rp 13.250 per kilogram
  • Bengkulu: Rp 13.870 per kilogram
  • Lampung: Rp 13.580 per kilogram
  • Kepulauan Bangka Belitung: Rp 14.260 per kilogram
  • Kepulauan Riau: Rp 13.860 per kilogram
  • DKI Jakarta: Rp 13.360 per kilogram
  • Jawa Barat: Rp 13.960 per kilogram
  • Jawa Tengah: Rp 14.350 per kilogram
  • Yogyakarta: Rp 14.000 per kilogram
  • Jawa Timur: Rp 12.580 per kilogram
  • Banten: Rp 13.890 per kilogram
  • Bali: Rp 14.480 per kilogram
  • Nusa Tenggara Barat: Rp 12.980 per kilogram
  • Nusa Tenggara Timur: Rp 14.300 per kilogram
  • Kalimantan Barat: Rp 14.010 per kilogram
  • Kalimantan Tengah: Rp 13.780 per kilogram
  • Kalimantan Selatan : Rp 12.280 per kilogram
  • Kalimantan Timur: Rp 14.710 per kilogram
  • Kalimantan Utara: Rp 14.350 per kilogram
  • Sulawesi Utara: Rp 13.690 per kilogram
  • Sulawesi Tengah: Rp 12.940 per kilogram
  • Sulawesi Selatan: Rp 13.160 per kilogram
  • Sulawesi Tenggara: Rp 12.620 per kilogram
  • Gorontalo: Rp 13.340 per kilogram
  • Sulawesi Barat: Rp 13.890 per kilogram
  • Maluku: Rp 14.400 per kilogram
  • Maluku Utara: Rp 15.560 per kilogram
  • Papua Barat: Rp 14.830 per kilogram
  • Papua: Rp 14.530 per kilogram
  • Papua Barat Daya: Rp 14.490 per kilogram
  • Papua Pegunungan: Rp 21.450 per kilogram
  • Papua Tengah: Rp 16.550 per kilogram
  • Papua Selatan: Rp 11.800 per kilogram.

Baca juga: Beredar Foto Beras SPHP Berstiker Prabowo-Gibran, Ini Kata Bulog dan TKN

Penyebab harga beras sekarang naik

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Rahmi Widiriani menyampaikan, kenaikan harga beras di Indonesia saat ini disebabkan karena musim panen padi yang belum tiba.

"Harga beras ada kenaikan sedikit. Ini karena belum masuk panen padi dan ada libur panjang," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Menurutnya, harga beras akan kembali stabil saat memasuki masa panen padi yang diperkirakan terjadi mulai Maret 2024.

Sementara itu, Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan bahwa mereka terpaksa menjual harga beras lebih tinggi karena produsen beras menjual bahan pokok itu di atas HET yang ditetapkan pemerintah.

"Sudah sepekan ini beras itu berangsur kurang. Kemudian kita purchasing order (PO) atau kita pesan ke produsen eh malah harganya tinggi,” ujar Ketua Aprindo Roy Mandey, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: 4 Bansos yang Cair Februari 2024, Ada BLT Rp 600.000 dan Beras 10 Kg

Dia tidak membantah bahwa hal tersebut membuat ritel berhenti untuk memesan beras dari produsen sehingga mengakibatkan stok beras menjadi kosong.

Tingginya harga beras yang dijual dari produsen ini membuat peritel merugi.

"Kalau peritel membeli harga tinggi dan harus melepas sesuai HET ke konsumen, peritel rugi kan, siapa yang mau nombok. Jadi memang ada yang memilih untuk menyetop pembelian atau pemesan beras dari produsen beras sehingga suplai di ritel memang sedikit atau kosong,” kata dia.

Oleh sebab itu, Roy meminta kepada pemerintah agar mencabut kebijakan HET beras untuk sementara waktu.

Hal ini guna mengatasi kelangkaan beras yang mulai terjadi.

"Kalau HET ini tidak dicabut, tentu ritel enggak akan mau membeli lagi dari produsen karena enggak mau rugi," ucap Roy.

"Nah, kalau beras di ritel kosong, tentu harga beras di pasaran tinggi kan bisa malah sampai 3 kali lipat, yang artinya ada kemungkinan juga bisa membuat panic buying hingga kelangkaan,” tandas dia.

(Sumber: Kompas.com/Alicia Diahwahyuningtyas, Elsa Catriana | Editor: Inten Esti Pratiwi, Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com