Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Imlek, Dianggap Membawa Sial

Kompas.com - 09/02/2024, 10:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imlek atau Tahun Baru China akan dirayakan pada Sabtu, 10 Februari 2024. 

Ada sejumlah tradisi dalam merayakan dan memeriahkan Imlek, salah satunya dengan berkumpul dan makan bersama keluarga.

Meskipun demikian, ada beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan untuk dimakan saat Imlek. Beberapa diantaranya adalah buah salak, bubur, dan makanan yang berwarna putih.

Berikut daftar makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat perayaan Imlek.

Baca juga: Korlantas Terapkan Contraflow di Tol Trans-Jawa Saat Libur Isra Miraj dan Imlek 2024


Baca juga: Jadwal 10 Kereta Tambahan Libur Isra Miraj-Imlek 7-11 Februari 2024

1. Salak

Buah dengan kulit luat yang bersisik seperti ular ini termasuk salah satu makanan yang tidak boleh dimakan saat Imlek.

Anggota Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia, Aji Chen Bromokusumo mengatakan, salak pantang dimakan karena mempunyai kulit yang tajam, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/1/2022).

Kulit tajam pada buah salak bermakna seperti tantangan dalam kehidupan yang dianggap dapat mempersulit jalan hidup yang akan datang.

2. Bubur

Bubur merupakan salah satu sajian yang dijadikan sebagai santapan pada hari-hari biasa.

Namun, terkhusus saat Imlek, bubur menjadi salah satu makanan yang pantang dimakan oleh masyarakat Tionghoa.

Makanan ini dianggap sebagai simbol pengharapan yang buruk dan apabila menyantapnya dianggap seperti orang dengan ekonomi yang sulit.

3. Makanan serba putih

Tak seperti warna merah yang dianggap mendatangkan keberuntungan, warna putih dalam tradisi masyarakat Tionghoa dianggap membawa kesialan.

Bagi orang Tionghoa, warna putih melambangkan kematian dan sering dihindari.

Oleh karena itu, pada saat Imlek disarankan untuk tidak mengonsumsi sajian berwarna putih seperti telur, tahu, dan keju.

Baca juga: 7 Tradisi Imlek Populer yang Banyak Dipercayai dan Penuh Makna, Apa Saja?

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com