Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan Bus Ngawi, Kader Partai Hanura Jadi Korban

Kompas.com - 05/02/2024, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bus pariwisata yang mengangkut rombongan kader Partai Hanura mengalami kecelakaan di Tol Sragen-Ngawi Km 553, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (4/2/2024) pagi.

Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia sementara puluhan penumpang luka-luka.

Diketahui, dua korban kecelakaan meninggal di tempat kejadian, sedangkan korban lain meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

Hingga kini, korban luka-luka masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit terdeka.

Berikut 4 fakta terkait kecelakaan bus kader Partai Hanura di Ngawi.

Baca juga: Bus Rombongan Partai Hanura Terlibat Kecelakaan di Tol Ngawi, 3 Orang Meninggal


1. Bus oleng saat menyalip truk

Kapolres Ngawi Argo Wiyono mengungkapkan, kecelakaan bus Ngawi terjadi saat sopir bus pariwisata Efa Trans Jaya bernomor polisi W 7401 UO hendak mendahului truk roda enam.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (4/2/2024), kecelakaan bus kader Hanura berlangsung di ruas jalan Tol Solo-Ngawi Km 554 A, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Argo menyebutkan, bus tiba-tiba oleng ke kanan saat akan mendahului truk. Akibatnya, bus kemudian menabrak median jalan.

Bus tersebut akhirnya terguling ke kanan dan menabrak gadril pembatas jalan.

Baca juga: Solusi Anies dan Ganjar atas Praktik Pinjol untuk Bayar UKT di Kampus

2. Bodi bus terseret

Seorang penumpang yang selamat dari kecelakaan bus kader Hanura bernama Patmo menceritakan kondisi yang terjadi saat bus mengalami kecelakaan.

"Banyak, teman-teman yang ikut ada sekitar 50 (orang)," kata Patmo, dilansir dari Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Parmo mengungkapkan, dia yang duduk di bangku belakang sempat tertidur dalam perjalanan.

Tiba-tiba dia mendengar suara benturan yang keras dari bus. Tak lama, bus yang ditumpanginya terguling dan sempat terseret. Patmo kemudian berusaha keluar dari bus. 

"Saya melihat keluar bus terguling, saya keluar sambil merintih kesakitan," lanjut dia.

Baca juga: Bus Hanura yang Terlibat Kecelakaan di Tol Ngawi Baru Pulang dari GBK

3. Usai hadiri kampanye Ganjar-Mahfud di GBK

Sejumlah massa yang sudah berkumpul sejak pagi menunggu kedatangan Mahfud MD, Cawapres Nomor 3 dari Partai Kolasisi PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. Tidak saja Mahfud, dalam kampanye tersebut juga dihadiri oleh Jendral TNI (Purn) Muhammad Andika Perkasa dan Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Sejumlah massa yang sudah berkumpul sejak pagi menunggu kedatangan Mahfud MD, Cawapres Nomor 3 dari Partai Kolasisi PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. Tidak saja Mahfud, dalam kampanye tersebut juga dihadiri oleh Jendral TNI (Purn) Muhammad Andika Perkasa dan Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono.
Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura, Oesman Sapta Odang menyampaikan duka atas dua kader Partai Hanura yang meninggal dalam kecelakaan bus Ngawi Jawa Timur.

Oesman menjelaskan, kecelakaan terjadi pada bus yang ditumpangi Satgas Partai Hanura usai menghadiri kampanye Ganjar-Mahfud di GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

"Kader kita yang mengalami kecelakaan dalam rangka pulang dari Jakarta untuk mendukung Ganjar-Mahfud menjadi presiden dan wakil presiden," ucapnya.

Oesman mengungkapkan, sebanyak 500 orang dari Partai Hanura hadir dalam kampanye untuk menyatakan dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

"Kami semua turut berduka cita, Innalillahi wainailahi rojin," imbuh dia.

Baca juga: Disinggung Ganjar Pranowo Saat Debat, Apa Itu Program Bolpen?

4. Dua korban kader Hanura dan satu sopir

Juru bicara (jubir) Partai Hanura, Siti Rahmayanti membenarkan identitas para korban kecelakaan bus tol Ngawi. 

"Innalillahi wainailahi rojiun, rombongan bus Brigade mengalami kecelakaan di KM 553," kata Siti.

Siti menambahkan, korban yang meninggal dalam kecelakaan bus rombongan Partai Hanura merupakan dua kader Brigade Hanura dan satu orang sopir bus.

"Mari kita panjatkan doa bagi almarhum kader Brigade Hanura terbaik kita yang telah gugur dalam tugas partai," kata dia.

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Pythag KurniatI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com