Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Januari 2024

Kompas.com - 31/01/2024, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Orang terkaya di Indonesia Januari 2024 versi Bloomberg

Bloomberg juga merilis daftar orang terkaya di Indonesia per Selasa (30/1/2024) melalui laman resminya.

Bloomberg memeringkatkan daftar orang terkaya berdasarkan beberapa cara, seperti perubahan yang terjadi di pasar, perekonomian, dan laporan Bloomberg.

Jumlah kekayaan para pengusaha dihitung diperbarui setiap hari kerja setelah penutupan perdagangan bursa saham di New York,AS.

Bloomberg juga mengkalkulasikan kekayaan bersih para pengusaha yang mencakup pendapatan dividen yang dibayarkan dan hasil penjualan saham publik dan saham yang dimiliki secara dekat.

Berikut daftar orang terkaya di Indonesia Januari 2024 versi Bloomberg:

  1. Low Tuck Kwong dengan harta kekayaan 27,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 432 triliun
  2. Budi Hartono dengan harta kekayaan 22,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 358 triliun
  3. Michael Hartono dengan harta kekayaan 21,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 333 triliun
  4. Prajogo Pangestu dengan harta kekayaan 20,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 328 triliun
  5. Anthoni Salim dengan harta kekayaan 10,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 159 triliun
  6. Sri Prakash Lohia dengan harta kekayaan 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 114 triliun.

Baca juga: Sosok Mukesh Ambani, Orang Terkaya di India yang Pernah Bekerja di Pom Bensin

Profil Prajogo Pangestu

Prajogo yang menduduki posisi teratas orang terkaya di Indonesia versi Forbes adalah pengusaha yang lahir di kalimantan Barat pada 1944.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (12/11/2023), Prajogo mempunyai nama asli Phang Djoen Phen.

Ia merupakan putra yang lahir dari seorang pedagang karet dengan latar belakang keluarga yang biasa.

Karena faktor ekonomi, Prajogo hanya mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat menengah dan sempat menjalani pekerjaan sebagai sopir angkot pada 1960-an.

Namun, pertemuan dengan Burhan Uray, pengusaha asal Malaysia merubah hidup Prajogo.

Prajogo diajak bergabung dengan perusahaan industri kayu bernama PT Djajanti Group.

Setelah itu, ia juga pernah dipercaya menjadi general manager pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur pada 1976.

Prajogo mampu mengumpulkan pundi-pundi uang berkat keputusannya untuk mengakuisisi CV Pacific Lumber Coy.

Perusahaan tersebut kemudian diubah namanya menjadi PT Barito Pacific Timber dan mulai dikenal masyarakat sebagai Barito Pacific pada 2007.

Baca juga: Kembali Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Siapa Hartono Bersaudara?

Profil Low Tuck Kwong

Sementara, low Tuck Kwong yang dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Bloomberg adalah pengusaha kelahiran Singapura pada 1950.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (19/1/2024), mampu menduduki posisi orang paling tajir se-Tanah Air berkat bisnis batu baranya melalui PT Bayan Resources.

Low mengawali kariernya dengan bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya di Singapura.

Ia kemudian memutuskan pindah ke Indonesia pada 1972 dan memulai kariernya sebagai kontraktor.

Pada 1988, Low mendapat kontrak pembangunan infrastruktur tambang batu bara dan pada 1977 ia mampu membeli tambang pertamanya, yaitu Bayan Resources yang kini berlokasi di Kalimantan.

Low yang kini berusia 74 tahun juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan di Singapura bernama Metis Energy.

Tak sampai di situ, bisnis yang dijalankan Low mencakup Samindo Resources di bidang jasa investasi dan tambang dan Voksel Electric di bidang perusahaan kabel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com