Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Intermiten untuk Penderita Diabetes, Bantu Turunkan atau Justru Naikkan Gula Darah?

Kompas.com - 28/01/2024, 15:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa intermiten atau intermittent fasting adalah metode menurunkan berat badan dengan cara membatasi waktu makan atau berpuasa dalam durasi tertentu.

Diet ini tidak menekankan pada jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, tetapi seberapa lama seseorang boleh makan.

Penelitian dalam jurnal Nutrients (2021) menunjukkan, puasa intermiten dapat menurunkan berat badan, mengurangi lingkar pinggang, serta menurunkan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol total.

Mengingat berat badan, tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol total penting bagi penderita diabetes, puasa intermiten mungkin membawa banyak manfaat.

Namun, sejumlah faktor perlu dipertimbangkan sebelum orang dengan kadar gula darah di atas normal mencoba metode diet ini.

Baca juga: 5 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet yang Berhasil Kuruskan Tika Panggabean


Pengaruh puasa intermiten terhadap diabetes

Dilansir dari laman Verywell Health, sebelum mulai puasa intermiten, penting untuk mengetahui bagaimana tubuh memproses glukosa dan insulin.

Insulin adalah hormon yang memungkinkan glukosa (gula) memasuki sel otot, lemak, dan hati, untuk kemudian digunakan sebagai energi.

Saat kadar gula darah naik, pankreas akan melepaskan hormon insulin. Insulin menurunkan gula darah dengan "membuka" sel, sehingga mereka menyerap gula dari aliran darah.

Proses dalam tubuh tersebut akan membuat kadar gula darah tetap terjaga pada tingkat yang sehat, antara 70 hingga 99 miligram per desiliter.

Namun terkadang, sel otot, lemak, dan hati tidak mampu merespons insulin secara normal. Glukosa pun menumpuk dalam darah karena tidak bisa masuk ke dalam sel.

Kondisi tersebut dinamakan sebagai resistensi insulin karena sel-sel menolak efek insulin. Imbasnya, pankreas akan merespons dengan memproduksi lebih banyak insulin.

Insulin tambahan dapat menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat, sampai akhirnya pankreas tidak dapat lagi memproduksi hormon yang cukup untuk mengatasi resistensi.

Resistensi insulin sendiri menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit diabetes.

Baca juga: Diet Water Fasting Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan, Aman untuk Kesehatan?

Puasa intermiten bantu turunkan gula darah

Ilustrasi diabetes. Manfaat intermittent fasting untuk penderita diabetes.simpson33 Ilustrasi diabetes. Manfaat intermittent fasting untuk penderita diabetes.

Sementara itu, intermittent fasting bertujuan mendapatkan tingkat insulin yang cukup rendah, sehingga tubuh membakar simpanan lemak (bukan gula) untuk energi.

Caranya, saat tubuh memecah makanan yang dikonsumsi, makanan akan berakhir menjadi molekul dalam aliran darah.

Salah satu molekul yang mendiami aliran darah tersebut adalah glukosa, yang berasal dari pemecahan karbohidrat.

Selanjutnya, tubuh akan memproduksi insulin, sehingga glukosa terserap dan sel dapat menyimpan dan menggunakannya untuk energi.

Jika memiliki lebih banyak glukosa darah daripada yang dapat digunakan tubuh, glukosa akan disimpan sebagai lemak untuk digunakan di masa depan.

Sebaliknya, saat tubuh berhenti makan atau berpuasa, tubuh tidak memproduksi insulin, sehingga kadar insulin akan turun.

Baca juga: Benarkah Gejala Diabetes Dapat Diketahui dari Kondisi Mulut? Ini Kata Dokter

Ketika kadar insulin rendah, sel-sel lemak melepaskan sebagian lemak yang disimpan agar dapat digunakan sebagai energi. Hasilnya, berat badan lama-kelamaan akan turun.

Dikutip dari Eating Well, beberapa penelitian terbaru turut menunjukkan bahwa metode diet ini berpotensi menurunkan resistensi insulin yang memberikan manfaat bagi penderita diabetes.

Misalnya, sebuah penelitian yang terbit dalam Thieme's Hormone and Metabolic Research menemukan, puasa intermiten menurunkan resistensi insulin pada 13 orang dewasa penderita diabetes tipe 2.

Selain itu, tinjauan penelitian yang mencakup beberapa penelitian menemukan, puasa intermiten menurunkan kadar glukosa puasa, berat badan, dan kadar gula darah pascamakan pada penderita diabetes tipe 2.

Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat apakah puasa intermiten benar-benar aman bagi penderita diabetes tipe 2 secara keseluruhan.

Baca juga: Selain Menurunkan Berat Badan, Ini 6 Manfaat Intermitten Fasting bagi Kesehatan

Berpotensi membahayakan kontrol gula darah

Di sisi lain, beberapa ahli mengatakan bahwa puasa intermiten memiliki risiko, terutama bagi orang yang perlu menjaga kestabilan kadar gula darah.

Saat pertama kali mencoba metode ini, melewatkan waktu makan utuh berpotensi mengakibatkan kontrol kadar glukosa darah menjadi lebih buruk.

Belum lagi, masalah lain berpotensi muncul, seperti kelelahan dan kekurangan energi akibat minimnya asupan makanan ke tubuh.

Melewatkan waktu makan juga dapat menyebabkan seseorang memilih pola makan yang buruk sebagai upaya "balas dendam" atas kelaparan.

Kondisi tersebut justru akan berdampak pada lingkar pinggang dan kadar gula darah yang kian naik.

Baca juga: 5 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes, Apa Saja?

Risiko lain dari puasa intermiten bagi penderita diabetes adalah hipoglikemia atau gula darah rendah.

Sebuah penelitian menemukan, puasa intermiten melipatgandakan risiko hipoglikemia pada penderita diabetes tipe 2.

Orang yang sedang menjalani pengobatan diabetes tertentu juga mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi ini, sehingga dapat mengancam nyawa.

Sementara orang yang rutin minum obat-obatan pun mungkin bukan kandidat tepat untuk menjalankan diet puasa intermiten.

Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan puasa intermiten dengan dokter agar gula darah terpantau dengan cermat, serta mendapat pengobatan dan terapi yang sesuai.

Baca juga: 5 Jenis Buah yang Bisa Picu Gula Darah Naik, Penderita Diabetes Wajib Waspada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com