Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Laut Merah, Jalur Penting Perdagangan Dunia yang Jadi Medan Pertempuran Houthi-AS

Kompas.com - 24/01/2024, 08:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan pelayaran terbesar di dunia menghentikan sementara pengiriman barang mereka melalui Laut Merah.

Hal ini menyusul ketegangan yang terjadi di kawasan tersebut akibat ancaman serangan dari kelompok Houthi Yaman.

Dampaknya, beberapa perusahaan, seperti Mediterranean Shipping Company dan Maersk justru mengalihkan jalur armada mereka, dengan memutar jauh ke selatan melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Perubahan jalur pelayaran tersebut berdampak pada jarak tempuh yang semakin jauh dan juga meningkatkan biaya pengiriman dari Asia ke Eropa.

Lantas, di mana sebenarnya Laut Merah itu? Bagaimana perannya dalam perdagangan dunia?

Baca juga: Konflik Laut Merah: Rudal Houthi Ditembak Jatuh Amerika Serikat

Pintu masuk menuju Terusan Suez

Laut Merah atau disebut al-Bahr al-Ahmar dalam bahasa Arab, membentang sekitar 1.930 kilometer dari Teluk Suez, Mesir di utara ke Teluk Aden, Yaman di selatan yang menghubungkannya dengan Samudra Hindia.

Ini berarti, kapal yang melalui Laut Merah, pasti akan melewati Yaman yang menjadi "rumah" bagi kelompok Houthi.

Dikutip dari Kompas.com (9/6/2022), Laut Merah memiliki lebar maksimum sebesar 190 mil (305 km) dan kedalaman maksimumnya mencapai 3.040 meter. Ini juga mencakup area seluas sekitar 450.000 km persegi.

Laut Merah diapit di antara timur laut Afrika dan Semenanjung Arab, serta berbatasan dengan Arab Saudi, Mesir, Sudan, Yaman, Djibouti dan Eritrea.

Baca juga: Proyek Ambisius Israel, Berencana Bangun Tandingan Terusan Suez yang Lewati Gaza

 

Laut Merah yang menjadi pintu masuk Terusan Suez dari selatan, merupakan salah satu jalur pelayaran paling sibuk di dunia.

Jalur ini menawarkan alternatif rute bagi kapal untuk menuju Eropa, tanpa perlu memutari Benua Afrika melalui Tanjung Harapan.

Dilansir dari Dryad Global, Laut Merah juga menempati posisi yang sangat penting lantaran merupakan perbatasan alami antara pantai timur Afrika dan pantai barat Semenanjung Arab.

Laut Merah semakin penting secara ekonomi, karena memiliki cadangan minyak besar di dan sumber logam mulia. 

Selain itu, terdapat pula sejumlah besar seng, tembaga, perak, emas, dan elemen-elemen seperti kadmium, kobalt, dan hidrokarbon telah ditemukan di kedalaman Laut Merah yang terisolasi.

Baca juga: AS-Inggris dan Houthi Yaman Saling Serang di Laut Merah, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Jalur perdagangan dunia

Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah menangani sekitar 12 persen perdagangan global.

Jalur ini diakses oleh kapal-kapal yang melakukan perjalanan dari Asia melalui selat Bab el-Mandeb.

Rute ini juga menjadi jalur penting bagi pengiriman minyak dari Teluk Persia ke Eropa dan Amerika Utara, dilansir dari The Guardian.

Selama minyak masih menjadi sumber energi utama bagi dunia, jalur pelayaran ini akan tetap menjadi jalur penting bagi transportasi minyak dari Teluk.

Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Eskalasi Konflik di Laut Merah

Pasalnya, mengubah rute pengiriman di sekitar Tanjung Harapan akan menambah jarak tempuh sekitar 3.000-3.500 mil laut (6.000 km).

Hal ini dapat menambah sekitar 10 hari durasi perjalanan dan memakan biaya perjalanan yang jauh lebih besar.

Pengalihan rute kapal ini diperkirakan memerlukan biaya tambahan bahan bakar hingga 1 juta dollar atau Rp 15,4 miliar untuk setiap perjalanan pulang-pergi antara Asia dan Eropa.

Dengan prospek waktu pengiriman yang lebih lama, kemungkinan akan ada dampak langsung pada waktu penyelesaian di pelabuhan-pelabuhan di Inggris dan pusat-pusat pengiriman besar di Eropa seperti Rotterdam, Antwerpen, dan Hamburg. 

Baca juga: Konflik di Laut Merah, Produksi Tesla dan Volvo Car di Eropa Macet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com