Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Mengapa Konsumsi Gula Berlebihan Berbahaya untuk Tubuh

Kompas.com - 20/01/2024, 21:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gula adalah sumber energi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil atau terbatas. Namun, konsumsi gula berlebihan bisa berbahaya untuk kesehatan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, kebutuhan gula per hari setiap orang idealnya 10 persen dari total energi.

"Anjurannya 10 persen dari total energi, atau rata-rata 200 kkal (untuk orang dengan tingkat aktivitas sedang). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan atau 50 gram per per hari," jelas Nadia, ketika saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Apabila konsumsinya di atas kebutuhan gula per hari yang dianjurkan Kemenkes, seseorang bisa tergolong memiliki konsumsi gula berlebihan. 

Baca juga: Dapat Menurunkan Gula Darah, Ini Potensi Manfaat Pare untuk Penderita Diabetes


Lebih lanjut Nadia menjelaskan, efek gula berlebihan yang dikonsumsi seseorang bisa tidak langsung dirasakan seseorang.

"Bisa dikatakan dampak terlalu banyak mengonsumsi gula tidak bisa langsung dirasakan pada tubuh dalam waktu dekat," jelas dia. 

 

"Tergantung dengan berapa lebih konsumsi gulanya. Kalau setiap hari dan semakin hari bertambah sejak usia muda, usia 30-40 tahun sudah ada yang sakit diabetes," tambah dia.

 

Untuk itu, Nadia mengimbau setiap orang untuk membatasi konsumsi gula. Selain itu, lakukan tes gula darah secara berkala, terutama bagi orang yang berisiko seperti memiliki riwayat diabetes atau obesitas. 

Baca juga: 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Efek gula berlebihan pada kesehatan

Sejumlah penelitian telah membuktikan, efek gula berlebihan bisa berbahaya untuk kesehatan. Berikut beberapa alasannya:

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

Sebuah studi di JAMA Internal Medicine pada 2014 menyebutkan, orang yang 17 sampai 21 persen energi atau kalorinya berasal dari gula tambahan, berisiko 38 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). 

Risiko tersebut menurut penelitian bisa lebih tinggi jika dibandingkan orang dengan komposisi kalori atau energi dari gula tambahan hanya 8 persen, atau masih mengikuti anjuran Kemenkes. 

2. Meningkatkan risiko depresi

Dikutip dari Web MD, gula berlebihan tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga memengaruhi kesehatan mental orang dewasa.

Mengonsumsi gula berlebih bisa membuat kadar gula cepat naik, lantas turun secara signifikan. Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas, gelisah, dan meningkatkan risiko depresi. 

3. Merusak gigi

Sejak kecil, orangtua biasanya membatasi makanan tinggi gula untuk anaknya, karena khawatir gigi anak akan rusak.

Gula berlebihan memang dapat merusak gigi karena bakteri pada gigi menyukai gula yang tertinggal di dalam mulut. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan rusak, terutama pada anak-anak.

Baca juga: Jenis Buah yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes, Rawan Picu Gula Darah Naik!

4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Dikutip dari Healthline, konsumsi gula berlebihan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pasalnya, konsumsi gula dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak pada tubuh. Hal itu menyebabkan obesitas. Untuk diketahui, obesitas adalah salah satu faktor penyebab diabetes.

Selain itu, konsumsi asupan tinggi gula dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan resistensi terhadap hormon insulin. Hormon yang diproduksi pankreas ini bertugas mengatur kadar gula darah.

5. Meningkatkan risiko terkena kanker tertentu

Mengonsumsi gula berlebihan dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko kanker. Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk beberapa jenis kanker.

Berdasarkan tinjauan sejumlah penelitian, konsumsi makanan dan minuman manis di atas anjuran kebutuhan gula per hari dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 23 hingga 200 persen, terutama bagi yang suka minum minuman manis.

Lebih lanjut, sebuah penelitian yang dilakukan pada 22.720 pria selama lebih dari sembilan tahun juga menemukan bahwa peningkatan konsumsi gula dari minuman manis dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Mengingat beberapa bahaya gula berlebihan di atas, setiap orang perlu membatasi konsumsi gula sesuai anjuran tenaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.

Baca juga: Garam Vs Gula, Mana yang Lebih Membahayakan Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com