Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Orang Tak Mampu Harus "Childfree", Ini Respons Pengamat

Kompas.com - 15/01/2024, 19:01 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Bila childfree diterapkan, langkah ini disebut Mashita belum tentu mampu mengurangi jumlah kemiskinan.

Mashita menerangkan, faktor yang menyebabkan kemiskinan bisa berasal dari kondisi masyarakat, seperti pandemi Covid-19.

Baca juga: Sering Disebut Selebgram Gita Savitri, Ini Pengertian dan Sejarah Childfree

"Jadi bukan hanya faktor childfree atau punya anak yang berpengaruh pada kemiskinan, melainkan tentang kesediaan lapangan pekerjaan di indonesia," ungkapnya.

"Faktanya, tingkat pengangguran di Indonesia tinggi bukan karena punya anak atau tidak, melainkan karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang memadai, tarif pendidikan yang sangat mahal, dan masih banyak lagi," sambung Mashita.

Ia menambahkan, Indonesia diperkirakan akan mengalami ledakan penduduk beberapa tahun ke depan sehingga perlu langkah antisipasi konkret.

Menututnya, negara perlu siap memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, serta lapangan pekerjaan yang mumpuni, bukan soal childree atau tidak.

"Keturunan adalah hak setiap individu, jadi ketika ada problem kemiskinan, jangan lantas menyuruh orang untuk setop berketurunan, melainkan menyiapkan layanan yang mumpuni," pungkas dia.

Baca juga: Ramai soal Anggapan Anak Bikin Cepat Tua, Gaya Hidup Childfree atau Fobia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com