Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa

Kompas.com - 15/01/2024, 18:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Kerap menimbulkan korban jiwa

Lebih lanjut, Rosyadi membenarkan bahwa carok kerap menimbulkan korban jiwa. Sebab, tradisi ini dapat mematikan salah satu ataupun kedua pihak yang berduel.

"Terkait dengan praktik carok yang menyebabkan kematian, ini memang sebuah konsekuensi serius dari tradisi ini," tegasnya.

Meski begitu, dia menyebutkan banyak orang Madura yang mulai menyadari dampak negatif dari carok seiring berjalannya waktu.

Mereka pun berupaya mengurangi tingkat kekerasan dalam praktik carok, dengan menggeser tujuannya dari duel mematikan ke bentuk pertunjukan atau seni bela diri tradisional.

Baca juga: Penyebab Konflik Sampit 2001, Kerusuhan antara Suku Dayak dan Madura

Sayangnya, Rosyadi tidak memungkiri masih adanya warga yang melakukan carok hingga meninggal dunia.

"Secara sosiologis, (melakukan carok sampai meninggal) dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti tradisi, norma sosial, dan ketidaksetujuan terhadap campur tangan pemerintah," imbuhnya.

Dia menuturkan, beberapa orang Madura mungkin masih memandang carok sebagai bagian dari identitas budaya mereka.

Meski demikian, Rosyadi menyatakan bahwa pemerintah Madura dan sejumlah kelompok masyarakat telah berupaya mengedukasi warga dan mengurangi praktik carok yang berpotensi mematikan.

"Larangan resmi terhadap carok mungkin sulit diterapkan sepenuhnya karena campur tangan nilai budaya dan identitas lokal yang kuat," pungkasnya.

Baca juga: Abdul Latif Amin dan Jerat Korupsi di Pulau Madura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com