Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Jepang M 7,6 Picu Retakan dan Kebakaran, 36.000 Rumah Alami Pemadaman Listrik

Kompas.com - 01/01/2024, 19:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

36.000 rumah tanpa aliran listrik

Dikutip dari The Guardian, Senin, gempa susulan terus terjadi di lepas pantai Prefektur Ishikawa dan Niigata, dengan lebih dari 40 gempa dengan magnitudo 3,5 atau lebih antara pukul 16.06 hingga 19.05 waktu setempat.

Bahkan, pada pukul 18.08, gempa berkekuatan M 5,6 melanda pantai Semenanjung Noto, dekat pusat gempa terkuat pada pukul 16.10 lalu.

Rumah Sakit Kota Suzu di Ishikawa melaporkan banyaknya pasien terluka yang mulai berdatangan.

Namun demikian, masih belum ada laporan resmi terkait jumlah korban luka atau korban jiwa akibat gempa ini.

Pemindahan dan pengangkutan korban cedera mengalami hambatan karena jalan yang menjadi akses utama rusak.

Tak hanya itu, rumah sakit juga terpaksa menggunakan generatornya sendiri karena listrik padam di distrik sekitar.

Sebanyak 36.000 rumah tangga pun diperkirakan tidak mendapat aliran listrik, sedangkan suhu mulai turun hingga menjadi sekitar 1 derajat Celsius dalam semalam.

Tidak ada masalah pada pembangkit nuklir

Sementara itu, Otoritas Regulasi Nuklir Jepang (NRA) melaporkan, tidak ada masalah yang terdeteksi pada reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir.

Kendati demikian, tumpahan minyak dan kerusakan kecil lain telah dipastikan terjadi di beberapa pabrik.

NRA mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan memberikan informasi terkini mengenai situasi di 22 reaktor di enam pembangkit listrik terdekat dengan lokasi gempa.

Menurutnya, dua reaktor yang saat ini beroperasi di wilayah tersebut, tepatnya di pabrik Shika, Ishikawa, tidak beroperasi pada saat gempa terjadi karena adanya pemeriksaan terjadwal.

Sebagian besar dari total 54 reaktor di Jepang pun telah dimatikan sejak bencana nuklir Fukushima pada Maret 2011, yang dipicu gempa bumi berkekuatan M 9,0 serta tsunami dahsyat.

Peringatan tsunami di Rusia dan Korea Selatan

Bukan hanya di Jepang, gempa hari ini turut memicu peringatan tsunami di Rusia dan Korea Selatan.

Masih dari The Guardian, pihak berwenang Rusia telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk kawasan pantai barat Sakhalin.

Departemen darurat regional pun melakukan evakuasi terhadap warga sekitar sebagai antisipasi.

Di sisi lain, Korea Selatan telah mengeluarkan peringatan terkait kenaikan permukaan air laut.

Provinsi Gangwon bagian timur juga telah mendesak beberapa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com