Dilansir dari Kompas.com (23/5/2023), tempat kuliner tersebut yaitu Sate Klathak Pak Pong yang sudah ada sejak 1997.
Berbeda dengan sate pada umumnya yang ditusuk bambu, sate klathak menggunakan jeruji besi.
Irisan dadu kambing muda ditusukkan ke jeruji besi kemudian dibakar dan ditaburi garam.
Sementara “klathak” sendiri berasal dari suara yang dihasilkan ketika garam ditarbukan pada sate yang sedang dibakar.
Selain sate, Anda bisa menikmati olahan kambing muda lainnya, seperti gulai daging kambing, tongseng daging kambing, dan kicik (olahan daging kambing yang dimasak sampai kuahnya kering).
Baca juga: Warganet Sebut Hanya Ada Awan Tipis di Yogyakarta Saat Wilayah Lain Hujan, Ini Penjelasan BMKG
Masih di Bantul, ada tempat kuliner lain yang bakal menggugah selera makan, yaitu Mangut Lele Dapur Asli Mbok Marto Ijoyo.
Di tempat kuliner ini, ikan lele diolah dengan cara diasapi dan disiram kuah santan pedas.
Adapun Mbah Marto sudah berjualan mangut lele ini sejak 1960-an dengan cara berkeliling. Ia kemudian membuka tempat makan untuk menjajakan kuliner legendaris ini pada 1989.
Pengunjung yang datang ke sini bakal diminta langsung ke dapur untuk mengambil nasi dan lauk sendiri. Dapur ini merupakan tempat Mbah Marto memasak sedari dulu.
Selain mangut lele, tempat makan ini juga menjual makanan tradisional lain seperti opor ayam kampung, krecek, dan berbagai sayur ndeso.
Baca juga: Ramai soal Parkir Liar di Yogyakarta Didenda Rp 50 Juta, Ini Penjelasan Dishub
Mbah Satinem menjajakan lopis di atas dua buah meja sederhana. Ia telah berjualan jajan tradisional ini sejak sekitar 1963.
Lupis ini akan dibungkus dengan kertas coklat dialasi daun pisang yang kemudian ditambahkan cenil dan disiram gula merah kental.
Selain lupis dan cenil, ada juga gatot dan tiwul, dua makanan tradisional berbahan dasar singkong yang bisa Anda beli di tempat kulinar yang berlokasi di Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta ini.
Baca juga: Daftar Daerah yang Terancam Cuaca Ekstrem hingga Tahun Baru 2024
Sekitar 150 meter dari Alun-alun Kidul Yogyakarta, terdapat tempat makan yang sudah berdiri sejak sekitar 1975, yaitu Warung Brongkos Handayani.
Sesuai namanya, tempat makan ini menawarkan brongkos yang sekilas mirip dengan rawon, karena sama-sama menggunakan keluak.