Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Digigit dan Dililit, Pria Filipina Balik Gigit Piton sampai Mati

Kompas.com - 24/12/2023, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurut dokter, taring ular telah menembus pergelangan tangannya, tetapi tak sampai menusuk arteri penting.

Gambar dari rumah sakit menunjukkan Aleria dengan lengan yang diperban dan berdarah serta darah di wajahnya.

Dokter sendiri telah meresepkan antibiotik untuk luka dan mengizinkan Aleria pulang dari rumah sakit.

Menjadi hidangan umum di negara ini, Aleria mengatakan, sisa-sisa ular itu dipanggang dan dikonsumsi penduduk sekitar.

Piton atau yang dikenal sebagai ular sanca, termasuk sanca batik, banyak ditemukan di Asia Tenggara seperti Filipina.

Hidup di hutan, rawa, saluran air, bahkan perkotaan, menyebabkan hewan ini kerap berhadapan dengan manusia.

Ular piton biasanya akan menyerang mangsa dengan cara menggigit, sebelum akhirnya melilitkan tubuh untuk meremukkan dan mengerutkan tubuh mangsa.

Spesies ini termasuk salah satu ular terbesar di dunia yang dapat memangsa manusia, kucing, anjing, burung, tikus, dan ular lainnya.

Kendati demikian, piton biasanya tidak mengejar atau menyerang manusia. Sikap menyerang kerap terjadi jika terancam atau salah mengira manusia sebagai sesuatu yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com