Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Menstruasi Terasa seperti Serangan Jantung, Ahli: Jauh Lebih Menyakitkan

Kompas.com - 23/12/2023, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Penyebab nyeri saat menstruasi

Gunter menjelaskan, nyeri menstruasi sebagian besar terjadi karena zat yang disebut prostaglandin.

Zat ini dilepaskan dari lapisan rahim, sehingga membuat rahim berkontraksi. Selama periode kontraksi, tekanan pada rahim dapat sama tingginya dengan tekanan pada tahap "mendorong" saat persalinan.

"Jadi, jika memerlukan analogi untuk menggambarkan nyeri menstruasi, gunakan persalinan atau potong jarimu tanpa obat bius," paparnya. 

Baca juga: Darah Menstruasi Menggumpal Tanda Ada Kista? Ini Penjelasan Dokter

Dismenore berdampak pada kualitas hidup

Sementara itu, dilansir dari laman Medical News Today, sebuah penelitian terbatas sebenarnya telah menggambarkan atau mengkualifikasi nyeri dismenore.

Namun, daripada seberapa parah, banyak penelitian menunjukkan bagaimana kondisi ini berdampak pada kualitas hidup perempuan.

Nyeri dan kram kerap dimulai beberapa jam sebelum menstruasi dan berlangsung selama dua hingga tiga hari, dengan rasa sakit yang paling parah bertahan hingga 24-36 jam pertama.

Dismenore menyerang 45 hingga 95 persen perempuan yang sedang menstruasi. Rasa sakit yang dirasakan setiap perempuan bervariasi, mulai dari sedang atau berat.

Sekitar 3 hingga 33 persen perempuan yang sedang menstruasi melaporkan rasa sakit yang sangat parah hingga tidak berdaya selama satu sampai tiga hari.

Imbasnya, para perempuan ini tidak dapat menjalani aktivitas sebagaimana mestinya, termasuk sekolah atau bekerja.

Lebih dari seperempat perempuan mengambil cuti kerja atau mengurangi jam kerja setidaknya sehari setiap enam bulan karena nyeri haid.

Nyeri menstruasi juga dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk persahabatan, hubungan keluarga, prestasi sekolah atau pekerjaan, serta aktivitas sosial dan rekreasi.

Guna meredakan nyeri akibat menstruasi atau dismenore, penderita dapat mengonsumsi obat pereda nyeri maupun kontrasepsi oral dengan arahan dari dokter.

Perubahan gaya hidup pun perlu dilakukan, seperti rutin melakukan latihan aerobik, latihan pernapasan, yoga, meditasi, istirahat cukup, serta mengonsumsi makanan sehat.

Mandi air hangat dan mendapat pijatan ringan di sekitar perut bagian bawah juga dapat menjadi solusi untuk meredakan nyeri saat menstruasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com