Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Efek Samping Talas, Ketahui Pemicunya

Kompas.com - 22/12/2023, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Talas atau taro adalah tanaman umbi dengan kulit luar coklat dan daging berwarna putih berbintik-bintik ungu.

Memiliki tekstur mirip kentang dengan rasa agak manis, umbi talas mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Dilansir dari Healthline, umbi talas merupakan sumber serat sekaligus vitamin dan mineral, termasuk mangan, vitamin B6, vitamin E, kalium, vitamin C, tembaga, dan fosfor.

Meski tergolong sayuran bertepung dan kerap menjadi makanan pokok, talas baik untuk penderita diabetes dan orang yang ingin menurunkan berat badan.

Baca juga: 4 Efek Samping Kentang, Ketahui Orang yang Perlu Membatasinya!


Manfaat talas untuk gula darah dan berat badan

Talas terdiri dari dua jenis karbohidrat, yakni serat dan pati resisten yang membantu meningkatkan pengelolaan gula darah serta kesehatan usus.

Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna manusia, sehingga tidak berdampak pada peningkatan kadar gula darah.

Kandungan ini juga membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lain, serta mencegah lonjakan gula darah dalam jumlah besar setelah makan.

Serupa, pati resisten dalam talas tidak dapat dicerna manusia, yang berimbas baik pada kadar glukosa dalam darah.

Baca juga: 4 Efek Samping Jagung Muda alias Putren, Apa Saja?

Kombinasi pati resisten dan serat ini menjadikan umbi talas sebagai pilihan karbohidrat yang baik, terutama bagi penderita diabetes.

Dua kandungan karbohidrat dalam sayuran tepung ini turut mendukung proses penurunan berat badan.

Dengan sekitar 6,7 gram serat per 132 gramnya, talas membantu memperlambat pengosongan lambung, sehingga tubuh kenyang lebih lama.

Pati resisten pada umbi talas pun memiliki efek serupa. Sebab, menurut penelitian, asupan tinggi pati resisten berkaitan dengan total lemak tubuh dan perut yang lebih sedikit.

Baca juga: 4 Efek Samping Mengonsumsi Berlebihan Ubi Jalar bagi Tubuh

Efek samping makan talas

Ilustrasi talas. Terlepas dari manfaatnya, talas dapat membawa sejumlah efek samping jika dikonsumsi keliru atau oleh orang dengan kondisi tertentu.SHUTTERSTOCK / Poring Studio Ilustrasi talas. Terlepas dari manfaatnya, talas dapat membawa sejumlah efek samping jika dikonsumsi keliru atau oleh orang dengan kondisi tertentu.

Terlepas dari manfaatnya, talas ternyata dapat membawa sejumlah efek samping jika dikonsumsi secara keliru atau oleh orang dengan kondisi tertentu.

Berikut beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi talas atau taro:

1. Rasa terbakar di mulut dan tenggorokan

Dikutip dari WebMD, umbi talas mengandung senyawa oksalat yang dapat mengiritasi mulut dan tenggorokan.

Senyawa ini dapat menyebabkan sensasi perih atau terbakar, serta kesemutan atau mati rasa pada dua bagian tubuh tersebut.

Untungnya, proses memasak, baik menjadi hidangan manis maupun gurih dapat menonaktifkan senyawa oksalat.

Oleh karena itu, sayuran tepung ini hanya dapat dikonsumsi dalam kondisi matang atau telah dimasak untuk menghindari sensasi terbakar saat masuk ke mulut dan tenggorokan.

Baca juga: 3 Potensi Efek Samping Ubi Ungu, Apa Saja?

2. Alergi

Ilustrasi talas. Meski jarang terjadi, makan talas dapat memicu reaksi alergiSHUTTERSTOCK / Brent Hofacker Ilustrasi talas. Meski jarang terjadi, makan talas dapat memicu reaksi alergi

Meski jarang terjadi, makan talas dapat memicu reaksi alergi, seperti dalam laporan The Internet Journal of Asthma, Allergy, and Immunology (2005).

Orang yang alergi sayuran ini biasanya akan mengalami beberapa gejala, termasuk ruam, bengkak, dan gatal-gatal pada kulit.

Bahkan, talas berpotensi menyebabkan reaksi alergi parah, seperti kesulitan bernapas dan anafilaksi yang berpotensi mengancam nyawa.

Jika mengalami tanda-tanda alergi, segera hentikan konsumsi talas dan kunjungi dokter untuk berkonsultasi.

3. Batu ginjal

Efek samping talas selanjutnya berkaitan dengan kandungan senyawa oksalatnya yang melimpah.

Jika dikonsumsi terlalu banyak, oksalat yang masuk ke dalam tubuh akan mengikat kalsium.

Seiring waktu, kalsium oksalat dapat membentuk kristal yang berpotensi menyebabkan batu ginjal.

Guna mengurangi risiko batu ginjal, ada baiknya batasi asupan umbi talas dan minum banyak air putih untuk membantu membuang kelebihan oksalat.

Baca juga: 4 Efek Samping Makan Jambu Biji, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com